Ramadhan 2023

Tinggal 51 Hari Lagi, Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2023 Lengkap dengan Doa Berbuka Puasa

Bulan Ramadhan 2023 akan berlangsung tidak lama lagi, hanya sekitar 51 hari. Simak bacaan niat puasa Ramadhan dan doa berbuka puasa.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Ist/via Kompas.com
Untuk mengantisipasi lupa baca niat puasa, para ulama menganjurkan untuk membaca niat puasa satu bulan penuh di malam pertama bulan Ramadhan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bulan Ramadhan 2023 akan berlangsung tidak lama lagi, hanya sekitar 51 hari.

Sebab berdasarkan prediksi, 1 Ramadhan 2023 akan jatuh pada tanggal 22-23 Maret.

Itu artinya, umat Muslim sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1444 H.

Apakah Anda masih ingat niat puasa Ramadhan hingga hal-hal yang membatalkan puasa?

Tak hanya itu, yang juga jadi pertanyaan yakni kapan tepatnya bulan Ramadhan 2023 ini akan berlangsung?

Tentunya sudah banyak umat Muslim yang penasaran dan bertanya-tanya bulan Ramadhan 2023 berapa hari lagi.

Namun, penetapan kapan 1 Ramadhan 1444 H alias hari pertama puasa Ramadhan 2023 sendiri nantinya akan ditetapkan pemerintah .

Umumnya yakni melalui menakisme Sidang Isbat yang dipimpin Kementerian Agama atau Kemenag RI .

Dalam Sidang Isbat tersebut biasanya turut dilibatkan seluruh unsur stakeholder Umat Muslim Tanah Air.

Termasuk pula Organisasi Keislaman besar di Indonesia.

Sambil menunggu Ramadhan 2023 tiba, mari kita simak terlebih dahulu bacaan niat puasa Ramadhan dan doa buka puasa.

Artikel ini akan menyajikannya secara lengkap, dengan tulisan Arab dan latin yang disertai dengan terjemahannya.

Baca juga: Persiapkan Diri Menuju Ramadhan 2023, Berikut Niat Puasa dan Qadha Ramadhan

Menjelang puasa Ramadhan, banyak orang yang mencari doa-doa yang diamalkan saat menjalankan ibadah puasa.

Salah satu doa yang wajib kamu hapalkan pada bulan Ramadhan yakni niat puasa.

Dilansir dari NU Online, para ulama sepakat bahwa niat merupakan syarat sah (rukun) ibadah, termasuk puasa.

Niat sendiri merupakan amalan hati untuk melakukan suatu ibadah, dan boleh diucapkan bersuara ataupun hanya dalam hati saja.

Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, niat harus dilakukan setiap malam sebelum tidur dan sahur.

Namun karena berbagai hal, banyak orang yang terkadang lupa membaca niat puasa pada malam hari.

Bahkan ada yang tidak bangun sahur karena kelelahan, sehingga tidak sempat niat puasa.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal tersebut para ulama menganjurkan untuk membaca niat puasa satu bulan penuh di malam pertama bulan Ramadhan.

Namun ini bukan berarti Anda tidak perlu membaca niat puasa lagi pada malam harinya.

Sebab, niat puasa Ramadhan satu bulan penuh ini bertujuan apabila suatu hari seseorang lupa niat puasa pada malam hari, maka puasanya tetap sah.

Hal ini dikarenakan sudah dicukupkan dengan niat satu bulan pernuh tersebut.

Sehingga untuk setiap malamnya, kita tetap diwajibkan membaca niat puasa.

Baca juga: Ramadhan 2023 51 Hari Lagi, Begini Cara Mengganti Utang Puasa, Lengkap Bacaan Niat dan Doa Berbuka

Adapun niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala

Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat ber puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa berbuka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku ber puasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka ( puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Berikut ini adalah orang-orang yang wajib puasa Ramadhan dilansir dari laman NU online :

1. Masuknya sesuatu ke dalam tubuh secara sengaja.

Artinya, jangan sampai ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh melalui salah satu lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf) seperti mulut, hidung, dan telinga. Jika hal itu tidak sengaja, maka puasa tetap sah. 

2. Berobat dengan cara memasukkan obat atau benda melalui qubul (lubang bagian depan) atau dubur (lubang bagian belakang).

Seperti pengobatan bagi orang yang menderita ambeien atau orang yang sakit dengan pengobatan memasang kateter urin. 

3. Muntah dengan disengaja.

Sehingga, orang yang muntah karena tidak disengaja maka puasanya tidak batal selama tidak ada muntahan yang ditelan.  

4. Melakukan hubungan suami istri di siang hari puasa dengan sengaja.

Untuk yang keempat ini tidak hanya membatalkan puasa, tetapi orang yang melakukannya juga dikenai denda (kafarat).

Denda tersebut berupa melakukan puasa (di luar Ramadhan) selama dua bulan berturut-turut.

Jika tidak maka ia harus memberi makan satu mud (0,6 kg beras atau ¼ liter beras) kepada 60 fakir miskin. 

5. Keluar air mani (sperma) sebab bersentuhan kulit.

Seperti mani yang keluar karena melakukan onani atau bersentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa melakukan hubungan seksual.

Berbeda jika keluar mani sebab mimpi basah (ihtilam), maka puasanya tetap sah. 

6. Haid atau nifas saat siang hari berpuasa.

Wanita yang mengalami haid atau nifas, selain puasanya batal juga diwajibkan untuk mengqadhanya ketika Ramadhan usai nanti.  

7. Mengalami gangguan jiwa atau gila (junun) saat sedang berpuasa.

Orang yang sedang melaksanakan puasa Ramadhan di siang hari, kemudian gila, maka puasanya batal.

Orang tersebut harus mengqadhanya jika ia sudah sembuh.

8. Murtad atau keluar dari agama Islam.

Artinya, jika orang yang sedang berpuasa melakukan hal-hal yang bisa membuat dirinya murtad seperti menyekutukan Allah swt atau mengingkari hukum-hukum syariat yang telah disepakati ulama (mujma’ ‘alaih). 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved