Menilik 'Jalan Terjal' Kesenian Teater Kota Bogor, Minim Perhatian Hingga Gedung yang Tak Layak

Terhitung, di Kota Bogor, hanya ada beberapa kelompok yang memang konsen terhadap pertunjukan seni teater sampai saat ini.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Dokumentasi Sanggar Seni Teater RAS
Ilustrasi pementasan teater yang dilakukan oleh sanggar seni teater RAS di Gedung Kesenian Kemuning Gading Kota Bogor 

Seolah menemui jalan terjal.

Begitulah ungkapan yang saat ini menghinggapi pegiat, sampai komunitas teater di Kota Bogor.

Hal itu sangat dirasakan oleh salah satu komunitas teater yang sudah berdiri 10 tahun lamanya, yakni Sanggar Seni Teater RAS.

Ahmad Nur Ali sebagai pendiri Sanggar Seni Teater RAS mengatakan, hal itu memang menjadi makanan yang kerap dirasakan oleh para pegiat teater di Kota Bogor.

Sanggar Teater RAS yang memang sanggar idependen, kerap berjuang tanpa adanya sokongan dari Pemkot setempat.

"Memang teater di Kota Bogor sempat mati suri. Mulai dari kategori pelajar, sampai umun merasakannya. Faktor utamanya pandemi memang. Intensitas berkegiatan menurun apalagi di pelajar," kata pria yang disapa Ayeng kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (1/2/2023).

Beruntungnya, Teater RAS ini kembali berani menunjukan eksistensinya dengan menggelar pentas tunggal di Gedung Kesenian Kemuning Gading.

Saat itu, Teater RAS menggandeng pelajar di Kota Bogor membuat pertunjukan pada tanggal 31 Januari 2023 lalu.

Terlepas dari itu, Teater RAS ini juga tetap menyoroti permasalahan kesenian teater di Kota Bogor termasuk soal fasilitas.

Gedung Kesenian Kemuning Gading yang memang kerap dijadikan sebagai pertunjukan dinilai saat ini tidak layak dijadikan sebagai tempat pertunjukan tunggal.

Belum lagi, saat ini, kata , biaya sewa gedung kesenian ini naik.

Naiknya harga gedung ini juga menjadi permasalahan lantaran tidak ditunjang dengan fasilitas yang disediakan.

Komunitas teater kerap dihadapkan dengan permasalahan itu, salah satunya Sanggar Seni Teater RAS.

"Saat ini ada regulasi baru soal penyewaan gedung kemuning. Saat ini disewa perjam. Namun, tidak ditunjang dengan fasilitasnya. Mulai dari sound, sampai lighting itu minim banget," tambahnya.

Seharusnya, permasalahan ini tidak akan menjadi permasalahan serius ketika fasilitas yang diberikan oleh pengelola gedung kesenian kepada para pegiat dinilai seimbang.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved