'Saya Harus Mencari Nafkah' Tangis Istri Sopir Taksi Online usai Suaminya Dibunuh Anggota Densus 88
Sang suami, Sony Rizal Taihitu (59) tewas dibunuh Bripda HS saat sedang berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rusni, istri sopir taksi online yang tewas dibunuh oknum anggota Densus 88 Anti Teror hanya bisa pasrah meratapi nasibnya kedepan.
Sang suami, Sony Rizal Taihitu (59) tewas dibunuh Bripda HS saat sedang berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di rumah.
Sonny yang kesehariannya berprofesi sebagai sopir taksi online ini tewas dengan luja tusukan dan sayatan disekujur tubuhnya.
Rusni tak henti-hentinya meneteskan air matanya saat menceritakan tentang suaminya.
Ia menceritakan, ia mengetahui sosok pelaku yang membunuh suaminya itu setelah penyidik Polda Metro Jaya.
Sambil menangis, Rusni justru merasa bahwa masalah ini tak kunjung tuntas lantaran ia dan keluarganya merupakan bukan orang berada.
Baca juga: Motif Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online Terungkap, Korban Sempat Berduel di Mobil
“Sampai kami menunggu tidak ada kabar berita dari sini, sehingga kami merasa karena kami orang susah, dan orang tidak mampu ataupun karena tidak ada pelaporan dari saya sehingga masalah ini disepelekan seperti itu,” ucapnya, YouTube Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Rusni meminta kepada Polda Metro Jaya untuk mengusut kasus pembunuhuan yang menewaskan nyawa sang suami.
Sebab, kata dia, sang suami merupakan tulang punggung keluarganya.
“Saya kembali berbicara dengan keluarga gimana caranya agar bisa diselesaikan urusan suami saya karena dialah tulang punggung saya,” kata Rusni.
Kini, dia bakal menggantikan posisi sang suami untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarganya di rumah.
“Saya juga minta secepat mungkin selesai agar saya bisa menata ke depan, karena saya harus menggantikan posisinya mencari nafkah, dan saya tidak mau hanya urusan bolak-balik ke tempat ini (kantor polisi),” kata dia.
Sementara itu, Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa pihaknya tak akan mentolerir pelanggaran hukum yang dilakukan personelnya.

"Pimpinan Densus 88 Antiteror tidak mentolerir pelanggaran hukum yang dilakukan oleh personel Densus 88," ujar Aswin kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Aswin menuturkan bahwa pihaknya menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada Polda Metro Jaya.
"Informasi lengkapnya silakan ke penyidik Polda Metro Jaya. Hal ini nanti akan disampaikan oleh Humas Polda Metro Jaya," jelasnya.
Polda Metro Jaya menetapkan anggota Densus 88 Antiteror Polri tersebut sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan.
"Pelaku sudah ditetapkan tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Trunoyudo mengatakan saat ini tersangka sudah dilakukan penahanan di Polda Metro Jaya terkait kasus tersebut.
Adapun penangkapan terhadap HS dilakukan pada hari yang sama saat dirinya membunuh korban di Puri Persada, Desa Sindang Mulya, Bekasi, Jawa Barat sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kemudian dilakukan penahanan pada saat itu," ucapnya.
Atas perbuatannya, HS dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Seperti diketahui, sopir taksi online berinisial SRT ditemukan tewas bersimbah darah di dalam mobil di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Senin (23/1/2023) pagi.
Menurut kuasa hukum keluarga korban, Jundri R, Betutu menuturtkan, pelaku diduga sudah merencanakan pembunuhan sejak, Jumat (20/1/2023) atau tiga hari sebelum kejadian.
Baca juga: KRONOLOGI Driver Taksi Online Tewas Ditikam Sosok Misterius, Korban Sempat Teriak Minta Tolong

"Jadi informasi yang kami peroleh bahwa pelaku ini memang sudah mempersiapkan mulai dari hari Jumat dia sudah mengintai. Kemudian baru lah klien kami ini kemudian sudah ditakdirkan oleh Tuhan sehingga umurnya hanya di situ, begitu," kata Jundri di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).
Motifnya, jelas Jundri, pelaku ingin merampas mobil korban.
"Motifnya yang pasti bahwa berdasarkan informasi penyidik disampaikan motifnya memang niat untuk mencuri kendaraan," ucap dia.
Jundri merincikan, barang-barang pelaku yang tertinggal di mobil korban di antaranya yaitu Kartu Tanda Anggota (KTA) Densus 88, pisau, dan tas ransel.
"Iya termasuk kartunya identitas itu lah semuanya, sama dompetnya. Kemudian pisaunya, kemudian tas ransel, dan tasnya itu juga termasuk bukan tas ransel yang murah dalam keterangan ini ya, memang lumayan lah (harganya), begitu," ungkap dia.
KTA Bripda HS yang tertinggal di mobil menjadi petunjuk polisi untuk melakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku.
Jundri juga mengatakan, pelaku mencoba merampas kendaraan korban. Namun, korban sempat melakukan perlawanan.
"Tetapi si korban ini melawan, jadi kalau TKP yang ditunjukkan kepada kami sesuai dengan lapangan, itu berada di Jalan Nusantara. Nah tetapi kami sudah menelusuri, mayat atau korban itu memang di Jalan Nusantara," kata Jundri.
Namun, duel antara pelaku dan korban di dalam mobil terjadi di Jalan Banjarmasin.
"Jadi karena dia melawan, kemudian si korban ini masih sadarkan diri. Dia berusaha untuk melempar itu si pelaku kemudian barang-barang itu tertinggal,"
"Makanya barang si pelaku itu masih tertinggal di dalam mobil," kata Jundri dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Kondisi Rumah Sopir Taksi Online yang Dibunuh Oknum Anggota Densus 88, Hanya Ada Anjing Peliharaan

Berdasarkan keterangan sejumlah warga di TKP, jelas Jundri, korban sempat berteriak dan membunyikan klakson.
Namun, warga mengira SRT mengemudikan kendaraannya dalam kondisi mabuk.
"Korban ini kemudian melawan. Dia teriak-teriak kemudian membunyikan klakson. Karena tidak berhenti, kemudian beberapa warga itu memang keluar, dia mengira ini hanya orang mabuk," ungkap Jundri.
"Tetapi dari Jalan Banjarmasin itu mereka melihat adanya suatu mobil yang sudah mulai bergoyang-goyang," tambahnya.
Postingan Briptu Rizka Setelah Bunuh Brigadir Esco, Pura-pura Galau hingga Cari Suami ke Dukun |
![]() |
---|
Terkuak Bullying yang Dialami Pelaku Pembunuh Santri di Leuwisadeng Bogor, Diledek Suka Sesama Jenis |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Brigadir Esco Menurut Pakar, Berkaitan dengan Amarah, Gelagat Istri Tak Lazim |
![]() |
---|
Istri Brigadir Esco Pingsan Cuma Sandiwara ?, Sempat Posting Rumah Tangga Adem, Kini Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Gelagat Istri Brigadir Esco Sebelum Jadi Tersangka Pembunuhan, Ngaku ke Dukun, Firasat Ibu Terbukti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.