Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Riko Bunuh Mantan Pacar Pakai Closet, Komnas Perempuan Dorong Pemulihan Terhadap Keluarga Korban

Seorang pria berinisial RA (21) membunuh mantan pacarnya, gadis berinisial E asal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Rabu (8/2/2023).

Editor: Vivi Febrianti
kolase Tribun Banten
Riko Arizka, pembunuh mahasiswi cantik bernama Elisa Siti Mulyani sempat mengurai gelagat aneh sebelum melakukan aksinya. Hal itu membuat keluarga korban curiga bahwa pembunuhan Elisa sudah direncanakan Riko 

Saat dikonfirmasi, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengaku prihatin bahwa kasus pembunuhan berbasis gender terhadap perempuan atau femisida terus berlangsung.

"Termasuk dalam kasus korban Elisa, yang dibunuh oleh mantan pacar dengan alasan cemburu," ujar Andi kepada Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

Dilansir dari laman Komnas Perempuan, femisida adalah pembunuhan terhadap perempuan yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung karena jenis kelamin atau gendernya dan berlapis.

Pembunuhan tersebut didorong superioritas, dominasi, hegemoni, agresi, maupun misogini terhadap perempuan, serta rasa memiliki perempuan, ketimpangan relasi kuasa dan kepuasan sadistik.

Baca juga: Penampakan Kloset yang Dipakai Riko Bunuh Elisa di Pandeglang, Terjawab Isi Percakapan Pemicu Cekcok

Definisi ini merupakan sintesa dari definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pelapor Khusus PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan, Deklarasi Wina, UN Women, dan UN ODC.

Menurut Andy, kajian media Komnas Perempuan pada Juni 2021-Juni 2022 menunjukkan, 30 persen alasan femisida adalah cemburu.

Di samping cemburu, ada pula alasan lain termasuk korban tidak mau rujuk, serta pelaku merasa kesal dan/atau tersinggung.

"Rasa superioritas maskulin, kepemilikan yang berlebihan, dan kebencian pada perempuan menjadi faktor pendorong tindak femisida itu," ungkap Andy.

Penampakan kloset yang dipakai Riko untuk membunuh Elisa di Pandeglang
Penampakan kloset yang dipakai Riko untuk membunuh Elisa di Pandeglang (Youtube Tribun Banten)

Komnas Perempuan dukung upaya polisi

Andy menegaskan, Komnas Perempuan mendukung upaya polisi untuk memproses secara hukum kasus pembunuhan perempuan di Pandeglang ini.

Bukan hanya itu, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan layanan pemulihan bagi keluarga korban.

Andi menambahkan, upaya rehabilitasi pelaku dan pendidikan pun perlu digencarkan guna mengurai akar masalah femisida.

"(Upaya tersebut dilakukan oleh) penegak hukum, pemerintah, dan pihak relevan lainnya untuk mencegah keberulangan," ungkapnya.

Ditangkap setelah pembunuhan

Adapun pelaku, telah ditangkap malam itu juga setelah peristiwa pembunuhan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved