Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Gegara Unggahan di Media Sosial, Siswi SMA Ciwidey Jadi Korban Perundungan, Kondisinya Kini Trauma

Seorang siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung, mendapat perlakuan yang tak mengenakkan.

Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana menyebut soal perundungan yang dialami siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bermula dari postingan di media sosial.(KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah) 

"Hambatannya itu korban menolak untuk dimintai keterangan dan membuat surat pernyataan agar persoalan ini tidak dilanjutkan proses pemeriksaannya," kata Oliestha.

Ia menyampaikan, pihak keluarga korban meminta pelaku dikeluarkan dari SMAN 1 Ciwidey.

Pihaknya menyebut, sangat menghormati dan menunggu tindakan dari sekolah terkait penindakan atas kasus perundungan tersebut.

"Kami atas dasar surat penolakan tersebut saat ini menunggu tindakan dari sekolah yang intinya di kami, para pihak yang bersengketa ini sudah menolak perkara ini dilanjutkan," ungkapnya.

Kendati begitu, pihaknya mengaku telah memeriksa kedua belah pihak, baik korban atau pelaku untuk mendapatkan informasi yang detail terkait kasus tersebut.

Kondis korban

Sementara Aang, Kepala Unit PPA Pemda Kabupaten Bandung mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap korban perundungan siswi SMAN 1 Ciwidey.

"Untuk pendampingan terhadap korban sudah dilaksanakan pemeriksaan psikologi pada hari ini sudah selesai," ujarnya melalui pesan singkat.

Korban, kata dia, didampingi orangtua dan pendamping dari Kecamatan untuk datang ke kantor UPTD PPA Kabupaten Bandung.

"Betul, pendampingan terhadap korban diusahakan sampai korban berkurang atau tidak trauma lagi," ungkapnya.

Jika diperlukan, lanjut dia, pemeriksaan psikologi yang sifatnya berkelanjutan.

"Jika diperlukan, aka terus dilakukan pendampingan sampai korban betul-betul merasa aman dan tidak lagi trauma," pungkasnya.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved