Apeksi Kerjasama dengan GIZ Gelar Seminar Nasional Pengarusutamaan Pusat Ketenagakerjaan Inklusif
Inclusive Job Center (IJC) yang dikembangkan oleh BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Program Perlindungan Sosial yang diimplementasikan oleh GIZ
IJC adalah membangun ekosistem dari hulu ke hilir, dimana IJC berada pada posisi central peningkatan sumberdaya manusia.
IJC akan memudahkan pekerjaan pemberi kerja dan men-develop skill-skill baru yang potensial sesuai dengan kebutuhan industri serta jenis disabilitas yang dimiliki.
IJC mendorong kolaborasi, bukan kompetisi, membutuhkan kerjasama semua pihak, semua sektor, sehingga penyandang disabilitas dapat memiliki pekerjaan yang layak serta dilindungi hak-haknya sebagai pekerja (decent work).”
Direktur Ketenagakerjaan Bappenas, Mahatmi Parwitasari Saronto menyampaikan bahwa “Dalam mewujudkan terbentuknya IJC, diperlukan kolaborasi dan kerjsama dengan berbagai pihak untuk bisa secara bersama menjalankan keterlaksanaan IJC.
Kerjasama tersebut dibutuhkan dalam menyelesaikan isu kebutuhan tenaga kerja disabiltas seperti hubungan industrial dalam menemukan pekerjaan disabilitas dengan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, melakukan pemetaan potensi, membangun sistem integrasi untuk mempertemukan supply dan demand, dan menciptakan lingkungan bekerja tanpa hambatan.”
Edy Supriyanto, Ketua SEHATI Sukoharjo mengingatkan pentingnya memastikan adanya keterlibatan penyandang disabilitas dan organisasinya dalam berbagai proses pembangunan termasuk dalam perencanaan membangun ketenagakerjaan inklusif. “Apabila pemerintah kota
ingin melakukan rekrutmen karyawan di BUMD pastikan terdapat 2 persen disabilitas. Kemudian pelatihan di BLK pastikan ada disabilitas dan dinas-dinas saling berkolaborasi untuk data terbaru”.
Aria Indrawati dari Yayasan Mitra Netra menyampaikan untuk menyiapkan disabilitas netra untuk siap kerja melalui pendidikan yang berkualitas sehingga kompeten untuk masuk ke pasar kerja dan diversifikasi peluang kerja atau penganekaragaman peluang kerja karena disabilitas netra identik dengan stigma sebagai tukang pijat atau music/penyanyi, padahal minat atau skillnya bisa beragam dan sama dengan non disabilitas seperti operator telepon atau content creator.
Wahdi Siradjuddin, Ketua Pokja Menuju Kota Inklusif Apeksi yang juga Walikota Metro menutup acara seminar dengan menegaskan bahwa Pokja akan menyusun rencana aksi di kota-kita termasuk agenda nasional Apeksi dalam membangun ketenagakerjaan inklusif sebagai upaya membangun kota inklusif di Indonesia.(*)
Pemkot Bogor
APEKSI
BPJS Ketenagakerjaan
Unit Layanan Disabilitas
Inclusive Labour Market (ILM)
Bima Arya Sugiarto
Pembongkaran Pasar Bogor Tetap Dilakukan, Pemkot Bogor Ungkap Rencana Relokasi PKL |
![]() |
---|
Akses Pemotor di Jalan Batutulis Bogor Semakin Siap Digunakan, Pemkot Tambah Penerangan Jalan |
![]() |
---|
Seruput Kopi di Ajang Festival Kopi Legendaris, Dedie Rachim Ingin Kopi Lokal Disajikan di Kafe-kafe |
![]() |
---|
Warga Setuju JPO Paledang Kota Bogor Ditutup, Minta Petugas Dishub Bantu Menyeberang Jalan |
![]() |
---|
Akhirnya Pembangunan Akses Motor di Batutulis Kota Bogor Selesai, Warga Minta Segera Dibuka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.