Aksi Sadis Anak Pejabat Pajak

Kejanggalan Video Penganiayaan Anak GP Ansor, Ada Mario Dandy dan Shane Lalu Siapa yang Rekam?

Kejanggalan video Mario Dandy Satriyo saat aniaya David, lalu siapa yang merekam ? Guntur Romli pertanyakan polisi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Twitter
Kejanggalan video Mario Dandy Satriyo saat aniaya David, lalu siapa yang merekam ? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mohammad Guntur Romli menaruh curiga ada yang janggal dari video rekaman Mario Dandy Satriyo ketika menganiaya anak pengurus GP Ansor, David.

Awal mula video itu beredar, muncul narasi bahwa perekamnya adalah AG, pacar Mario sekaligus mantan kekasih David.

AG bahkan disebut-sebut melakukan selfie di atas tubuh David yang sudah terkapar.

Dalam video yang beredar, tampak Mario Dandy Satriyo mengenakan hoodie abu-abu dipadu celana panjang hitam dan sepatu serba hitam.

Terlihat anak pejabat pajak tersebut berulang kali menendang kepala David.

Ia juga tampak memukul kepala David menggunakan tangan kanan.

Setelah melakukan kekerasan, Mario bahkan melakukan selebrasi seperti Cristiano Ronaldo.

Baca juga: Shane Lukas Teman Mario Dandy Cengengesan Sebelum Nangis Depan Polisi, Sampai Dipanggil Bang Jago

Tak berselang lama, muncul seseorang menggunakan celana panjang dipadu sepatu hitam bercorak putih di bagian solnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengatakan AG sama sekali tidak merekam penganiayaan Mario Dandy Satriyo terhadap David.

Tangkapan layar, kekasih Mario Dandy yang merupakan siswi dari SMA tarakanita Jakarta.
Tangkapan layar, kekasih Mario Dandy yang merupakan siswi dari SMA tarakanita Jakarta. (Istimewa)

"Tidak, saksi A tidak ikut merekam kejadian tersebut," kata Ade.

Menurut Ade, video itu direkam oleh satu orang yaitu Shane Lukas (19).

"Berdasarkan pengumpulan fakta-fakta, barang bukti, kemudian alat bukti, hanya tersangka S yang merekam kejadian itu," ujar Ade Ary.

Kombes Ade Ary Syam juga menerangkan, Shane merekam video atas perintah dari Mario Dandy Satriyo.

"Den, entar gua ngapain ?" tanya Shane ke Mario.

Mario Dandy Satriyo memerintahkan Shane untuk merekam.

"Lu videoin aja," jawab Mario.

video Dandy aniaya David
video Dandy aniaya David (Twitter)

Shane Lukas kemudian meminta handphone Mario Dandy Satriyo untuk digunakan mereka.

"Ya sudah mana HP lu," kata Shane.

Mario Dandy Satriyo lantas memberikan handphonenya.

Hanya saja, Mohammad Guntur Romli justru menemukan ketidakcocokan antara pernyataan polisi dengan bukti yang ada.

Dalam video, Shane Lukas juga terlihat.

Di video tampak Mario Dandy dan Shane Lukas.

Guntur Romli pun mempertanyakan hasil penyidikan Polres Metro Jakarta Selatan.

"Ada yg menganalisis video rekaman, yg menunjukkan bukan Shane (SLRL) yg merekam kejadian itu.

Kok Polres Jaksel terkesan melindungi A? Malah terkesan jd Jubir A? Ada apa?

Ingat ya mobil Rubicon itu sempat menghilang dr Polsek, trus balik lg dgn ganti plat." tulis Mohammad Guntur Romli di akun Twitternya.

Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo, mengatakan kliennya yang masih berusia 15 tahuh sempat syok ketika melihat Mario menganiaya David.

"Malah dia (AG) sempat nge-freeze, itu juga sudah dikonfirmasi ke psikolog bahwa tindakan (mematung) yang dilakukan oleh saksi anak ini memang bentuk psikologis yang nge-freeze, yang diam, ketika melihat tindakan (penganiayaan) tersebut," kata Mangatta.

Ia juga membantah narasi bahwa AG melakukan selfie di atas tubuh David yang sudah terkapar.

"Selfie di atas tubuh D itu sama sekali tidak benar. AG justru dengan rasa kemanusiaan, tangan kirinya memegang D karena dia sedih dengan kejadian ini, dia memegang kepalanya. Saat korban tergeletak, dia bukan selfie, dia memegang kepalanya (korban) dan meminta pertolongan justru," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved