Aksi Sadis Anak Pejabat Pajak

Mario Dandy Hobi Pamer Kekayaan Ayahnya, Sosiolog Ungkap Alasan Kebiasaan Orang Flexing di Medsos

Nama Mario Dandy Satrio ramai dibicarakan publik salah satunya karena konten kendaraan mewah yang ia unggah di akun TikTok miliknya.

Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Bgoor/ist
Mengulas Harta Ayah Mario Dandy, Hartanya Naik Rp 35 M Dalam Waktu Singkat, Rafael Terancam Sanksi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nama Mario Dandy Satrio ramai dibicarakan publik salah satunya karena konten kendaraan mewah yang ia unggah di akun TikTok miliknya.

Dandy awalnya dikenal publik sebagai tersangka penganiayaan terhadap D (17), putra salah satu pengurus GP Ansor.

Setelah warganet telusuri lebih lanjut, anak Rafael Alun Trisambodo mantan pejabat pajak Eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ini ternyata hobi mengendarai motor gede merek Harley dan mobil Jeep Rubicon.

Deretan kendaraan mewah yang ia pakai itu dijadikan konten melalui akun TikToknya.

Saat ini, konten tersebut sudah ia hapus dari akun tersebut. Meski begitu, pemilik akun Twitter ini telah menyimpan unggahan berisikan kendaraan mewah dari akun TikTok Dandy.

Dalam unggahan tersebut, Dandy terlihat banyak membagikan video saat ia mengendarai motor dan mobil mewah tersebut.

Hingga saat ini, unggahan Twitter mengenai isi akun TikTok Dandy tersebut telah tayang sebanyak 1,6 juta kali dan disukai 3.857 pengguna.

Berkaca dari konten yang Dandy bagikan tersebut, mengapa ada warganet yang hobi memamerkan barang mewah kepunyaannya?

Flexing

Sosiolog Universitas Indonesia Devie Rachmawati menyebut perilaku Dandy yang sering membagikan konten tentang kendaraan mewahnya sebagai tindakan flexing.

Flexing adalah satu aktivitas di mana seseorang berupaya menampilkan citra tentang dirinya melalui hal-hal yang berkaitan dengan kepemilikan barang-barang yang dinilai mewah.

Baca juga: Terungkap Kondisi Terkini Korban Penganiayaan Mario Dandy, Orangtua David Akhirnya Bisa Tenang

Menurutnya, di era modern yang serba digital seperti sekarang, upaya untuk meraih status sosial tersebut mendapatkan panggung lewat kehadiran media sosial.

Setiap orang kemudian berkeinginan untuk menunjukkan jati dirinya yang berbeda dari orang lain melalui media sosial.

"Orang itu tergerak menghabiskan uangnya untuk memiliki barang-barang bagus dan layanan terbaik demi menunjukkan status sosial tertentu maupun kekuasaannya," jelas Devie kepada Kompas.com, Sabtu (26/2/2023).

Ia menyatakan, orang-orang seperti Dandy terobsesi menunjukkan kalau dia memiliki kekuatan atau status tertentu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved