Depo Pertamina Plumpang Terbakar

Kakaknya jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sang Adik di Bogor Ungkap Firasat

Adik kandung Muhammad Suheri Irawan (Abi) korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta yang masih belum ditemukan sampai saat ini,

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Kediaman Suheri korban Depo Pertamina Jakarta yang terbakar di Margabhakti, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (6/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Adik kandung Muhammad Suheri Irawan (Abi) korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang masih belum ditemukan sampai saat ini, ungkap firasat terakhir kakanya.

Saat itu, kakanya yang berasal dari Kampung Margabhakti, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini, sempat berfoto bersama teman-temannya sebelum kejadian.

"Siang atau sorenya gitu kata umma (istri korban) si aa ini foto-foto sama temannya. Biasanya memang, gasuka foto-foto," kata Rahma adik kandung dari Suheri kepada TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (6/3/2023).

Rahma menambahkan, sang kaka yang mengajak temannya berfoto itu dengan alasan sebagai kenang-kenangan.

"Ngomongnya sih katanya buat kenang-kenangan aja. Taunya pas malemnya kejadian (kebakaran)," ungkap Rahma.

Selain itu, firasat itu pun terlihat ketika sang kakak bersama anaknya pergi dengan motor untuk mencari tempat pengungsian sebelum kebakaran.

Baca juga: Keluarga Asal Kota Bogor jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sang Adik Ungkap Kesedihan

Foto dari Suheri korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang asal Marghabakti, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (6/3/2023).
Foto dari Suheri korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang asal Marghabakti, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (6/3/2023). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Saat itu, kata Rahma, sang kakak menitipkan berkasnya kepada sang istri yang ia panggil Umma tersebut untuk dijaga.

"Kata Umma (istri kakak) itu katanya berkas dan tas ga mau dibawa. Kata si aa katanya Umma bisa ko jaga dan bawanya," ungkapnya.

Firasat itu pun, sambung Rahma, semakin diperkuat lantaran sebelum berpisah mereka (kakak dan istrinya) berpelukan.

"Nah, ketiganya pun sempat berpelukan dulu katanya. Kata anaknya si aa teh katanya harus selalu bertiga," ungkapnya.

Saat ini, keluarga masih menunggu kabar terbaru dari anggota keluarganya yang masih berada di Jakarta.

Tapi, diakui Rahma, keluarganya saat ini sudah mengihklaskan kondisi apapun yang diterima oleh kakanya.

"Intinya keluarga sudah ikhlas tapi ingin diketemukan dulu. Namanya takdir sudah gini jalannya," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved