Jejak Islam : 3 Makam Keramat di Bogor yang Biasa Dikunjungi Peziarah dari Berbagai Daerah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jejak Islam kali ini akan membahas tentang 3 makam keramat yang ada di Bogor.

Sebagai kota yang memiliki sejarah mpanjang, Bogor telah menjadi rumah bagi banyak agama, termasuk agama Islam.

Jejak Islam telah hadir di Bogor sejak ratusan tahun yang lalu, dan masih terasa kuat hingga saat ini.

Bukti dari Jejak Islam yang ada di Bogor adalah makam-makam keramat yang menjadi tempat ziarah bagi umat Islam dari berbagai daerah.

Ada tiga makam keramat di Bogor yang sangat populer dan biasa dikunjungi oleh para peziarah. Berikut adalah tiga makam keramat tersebut:

1. Situs Makam Mbah Falak

KH. Tubagus Muhammad Falak adalah salah satu ulama besar Indonesia yang dikenal berbagai macam perannya di masyarakat.

Seorang pemuka agama Islam yang dikenal tokoh rohani dalam pergerakan sufi di Indonesia.

Beliau juga dikenal sebagai aktivis dan tokoh spiritual dalam pergerakan menentang penjajahan di Indonesia.

Mbah Falak dimakamkan di Pondok Pesantren yang ia dirikan, yaitu Pondok Pesantren Al Falak, yang diambil dari namanya sendiri yaitu KH Tubagus Muhamad Falak bin Tubagus Abas.

Makam Mbah Falak juga sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Lokasi makam Mbah Falak berada di Kampung Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Baca juga: Jejak Islam : Jelajah Situs Makam Mbah Arya Rahiya di Bogor, Pertama Ditemukan Tahun 2000-an

2. Situs Makam Mbah Arya Rahiya

Diketahui sosok Mbah Aria Baya merupakan salah satu Jejak Islam yang ada di Bogor.

Beliau merupakan salah satu Jejak Islam yang berperan dalam perkembangan Islam di Bogor.

Setelah ditelusuri, Mbah Arya Rahiya merupakan sosok penyebar agama Islam yang berasal dari Sukapura salah satu Kabupaten pada masa kesultanan Mataram.

Sekarang Sukapura lebih dikenal dengan Tasikmalaya.

Makam Mbah Arya Rahiya berada di Desa Pasir Angin, Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Makamnya selalu dikunjungi oleh peziarah dari berbagai kalangan baik yang datang dari sekitar Bogor, Jabodetabek, Jawa Barat, bahkan Jawa Timur.

Makamnya juga dijadikan sebagai salah satu wisata keagamaan di Kabupaten Bogor.

Makam Mbah Arya Rahiya berada di Desa Pasir Angin, Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Jejak Islam: Pondok Pesantren Al Falak di Pagentongan Bogor, Berdiri Sejak Masa Penjajahan Belanda

3. Situs Petilasan Mbah Dalem

Melansir dari berbagai sumber, Mbah Dalem merupakan salah satu ulama dan juga guru besar di Kerajaan Pajajaran.

Beliau juga merupakan gurunya Kian Santang atau pamannya dari Sunan Gunung Jati.

Mbah Dalem merupakan tokoh Sunda atau bisa disebut sebagai sesepuh Sunda yang berkontribusi dalam penyebaran agama Islam.

Mbah Dalem juga dianggap sebagai tokoh yang misterius.

Pasalnya, tidak banyak catatan tentang dirinya, dan hanya berdasarkan cerita turun temurun saja.

Namun dapat disimpulkan, karena banyak orang dari berbagai daerah mengunjungi petilasan ini mungkin cerita turun temurun tersebut benar adanya.

Selain itu petilasan ini juga sudah diresmikan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisawata Kota Bogor.

Dalam catatan pemerintah, situs ini merupakan Petilasan Mbah Dalem yang merupakan salah satu tokoh penyebar Agama Islam di Bogor.

Petilasan Mbah Dalem di Batutulis terletak di Jalan Lawang Gintung Sekolah 17 RT 1 RW 8 Batutulis Bogor Jawa Barat.

Dari penelusuran TribunnewsBogor.com diketahui ada dua petilasan Mbah Dalem di Bogor, yaitu petilasan di Batutulis dan di Kedung Badak.

Sama halnya dengan petilasan Mbah Dalem yang berlokasi di Batutulis, petilasan di Kedung Badak pun tidak memiliki informasi detail terkait asal muasalnya.

Namun yang banyak diketahui adalah sosok Mbah Dalem merupakan sesepuh Sunda yang menyebarkan Agama Islam di beberapa wilayah di Kota Bogor.

Bahkan nama Mbah Dalem banyak dikenal oleh orang yang berada di luar Kota Bogor.

Petilasan Mbah Dalem berlokasi di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.

(Tribunners/Fanny Anggraeni)