Menjajal Jalan Alternatif Penghubung Caringin - Ciawi, Pemotor Sampai Ada yang Jatuh ke Sawah

Banyaknya pengendara yang melintas ini dimanfaatkan oleh warga untuk memperoleh pundi-pundi uang.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Jalan alternatif Desa Ciderum dan Desa Teluk Pinang. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Jalan Alternatif penghubung Kecamatan Caringin dan Kecamatan Ciawi kini banyak dilintasi pengendara motor usai Jembatan Cikereteg ditutup total akibat longsor.

Jalan alternatif yang berada di Gang Enggal Damang, Kampung Cibolang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor ini memiliki panjang kira-kira 2,5 Kilometer dengan kontur jalan bervariasi layaknya sebuah gang.

Selain itu jalan ini juga merupakan jalan yang paling banyak diminati oleh pengendara roda dua sebab jaraknya pendek tidak seperti jalan alternatif lain yang memang memiliki jarak yang lebih jauh.

Banyaknya pengendara yang melintas ini dimanfaatkan oleh warga untuk memperoleh pundi-pundi uang.

"Wajar banyak yang bawa kencleng, tapi kita tidak memaksa itu seikhlasnya saja, itupun kalau uang digunakan untuk keperluan jalan yang rusak," ujar Wawan, warga sekitar, Kamis (9/3/2023).

Menurutnya, selain untuk perbaikan jalan, uang yang didapat dari pengendara motor ini sebagian untuk ngopi.

"Kalau udah lebih paling untuk ngopi, karena memang mengatur jalan itu capek," sambungnya.

Ia melanjutkan, pihaknya memang melakukan buka tutup lantaran kondisi jalan yang sempit hanya muat untuk satu kendaraan sepeda motor saja.

"Karena jalannya cuma setapak. Soalnya memang ini gang kalau tidak diatur satu arah jadi semrawut bisa jatuh ke sawah," ujarnya.

Ia melanjutkan, biasanya ruas jalan alternatif bagi kendaraan roda dua ini ramai saat jam bubar kerja hingga malam hari.

"Karena jam pulang kerja kali ya. Antrian jadi panjang banget harus sabar, soalnya waktu tunggu bisa mencapai 15-20 Menit," paparnya pada TribunnewsBogor.com.

Secara, jalan alternatif ini memang melewati track yang cukup menguji adrenalin.

Jalan setapak, naik turun di samping kiri-kanan sawah kemudian rumah-rumah warga dan ada sungai juga.

Selama berlangsung kurang lebih satu Minggu sudah ada 3 motor yang pernah jatuh ke sawah, tapi tidak mengalami luka.

"Pernah saya angkat motor yang terjebur ke sawah sudah tiga kali, tapi gak papa kecapean aja kali pengemudinya, wajar jalannya kecil. Bayangin kalau tidak diatur mau gimana," paparnya.

Selain karena kesadaran masyarakat, RT dan RW setempat juga ikut membantu bahkan sampai memberikan komando agar masyarakat dapat membantu Pengendara.

"Ini kesadaran kita aja, tapi pak RT pak RW juga meminta kita untuk membantu Pengendara, jadi sekali lagi buat siapa aja yang mau lewat ini bukan pungli tapi seikhlasnya saja mau kasih syukur nggak juga ga apa-apa," tutup Wawan.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved