Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kisah Malang Gadis Kecil Diculik Lalu Dibunuh Pelajar SMA, Pelaku Sempat Minta Tebusan Rp 100 Juta

Korban yang diketahui berinisial HA tewas dibunuh usai menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pelajar SMA

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Kolase Tribun Bogor/istimewa/BangkaPost.com
Kisah Malang Gadis Kecil Diculik Lalu Dibunuh Pelajar SMA, Pelaku Sempat Minta Tebusan Rp 100 Juta 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib malang dialami seorang gadis kecil berusia 8 tahun di wilayah Bangka Belitung.

Korban yang diketahui berinisial HA tewas dibunuh usai menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pelajar SMA berinisial AC.

Peristiwa memilukan ini terjadi di wilayah Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Pelaku ternyata tak lain merupakan tetangga korban.

Bahkan, korban dan adik kandung pelaku merupakan teman bermain.

Terungkapnya kasus ini berawal dari ditemukannya tubuh gadis kecil di Perkebunan Kelapa Sawit, Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL, Desa Ibul, Simpangteritip, Kamis (9/3/2023) lalu.

Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam kondisi terikat.

Pelaku AC berhasil ditangkap polisi pada Selasa (14/3/2023) malam, di kediaman orang tuanya di perumahan pegawai kelapa sawit PT Leibong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa.

Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra menjelaskan, polisi berhasil mengungkap kasus tersebut setelah menelusuri pemilik nomer HP yang meminta uang tebusan sebesar Rp 100 juta kepada orangtua korban.

Baca juga: Mengungkap Sosok Pemulung Misterius yang Culik Gadis Kecil, Ibunda Nangis: Itu Darah Daging Saya

Menurut polisi, pelaku melakukan penculikan dan pembunuhan untuk minta tebusan uang dan belajar lewat browsing di medsos dan pemberitaan.

"Oh kalau memeras begitu, diculik lalu minta tebusan," kata Irjen Pol Yan Sultra saat konferensi pers di Kantor Polda Babel, Kamis (16/3/2023) 

Irjen Pol Yan Sultra menerangkan,  awalnya pelaku AC membujuk korban yang tengah bermain bersama teman-temannya untuk ikut bersamanya ke lokasi pemancingan.

Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, melakukan peninjauan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jenazah Hafiza (8) di Perkebunan Sawit Desa Ibul, Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat, Senin (13/3/2023).
Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, melakukan peninjauan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jenazah Hafiza (8) di Perkebunan Sawit Desa Ibul, Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat, Senin (13/3/2023). (IST/Polda Babel.)

Ia kemudian membonceng korban HA menggunakan sepeda motor milik orangtua pelaku.

Kemudian, sesampainya dilokasi tujuan pelaku langsung mengikat tangan dan kaki korban serta memukul korban sebanyak tiga kali menggunakan tangan kosong.

Saat korban pingsan, ia kembali memukul tubuh bocah 8 tahun itu dengan menggunakan kayu.

Pelajar SMA ini lantas menyayat tubuh korban memastikan H sudah tak bernyawa.

AC kemudian meninggalkan jasad H di dekat sungai dalam kondisi tengkurap.

"Dari pengakuan dan olah TKP, korban dibawa dari tempat terakhir ke lokasi pemancingan, dibawa ke sana dibujuk rayu dibonceng pakai motor, dan kemudian di sana lah korban dieksekusi," kata Kapolda dilansir TribunnewsBogor.com  dari BangkaPost.

"Mulai dari diikat, dipukul dengan tangan sebanyak tiga kali, pingsan namanya juga anak kecil, kemudian dipukul lagi dengan kayu."

"Korban tidak berdaya, kemudian juga disayat untuk meyakinkan korban apakah sudah mati atau tidak dengan cutter yang saat ini masih dicari oleh penyidik," ujar Irjen Pol Yan Sultra.

Saat ini, polisi masih terus mendalami keterangan pelajar SMA ini.

Baca juga: Sosok Pemulung yang Culik Anak di Jakarta Kerap Berpindah Tempat, Sikap Pelaku Kecoh Keluarga Korban

Orang tua Hafizah membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).
Orang tua Hafizah membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023). (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Kapolda menyampaikan saat ini pihak kepolisian sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban H.

"Bahwa korban ini dalam posisi tengkurap dan berada di atas air, sudah terjadi pembusukan, selama 5 hari. Memang kalau dilihat foto beredar sudah hancur, tetapi kita masih dalami tunggu hasil autopsi, tapi kalau melihat organ diambil, atau bagaimana. Itu masih didalami, nanti kita menjawabnya," ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementar, AC merupakan pelaku tunggal dalam kasus tewasnya gadis celi berusia 8 tahun tersebut.

Meski demikian, kata Kapolda, pengembangan terus dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus ini.

Saat ini, pelaku AC disangkakan dengan pasal 340 KUHP dan atau pasal 338 KUHP atau pasal 80 ayat 3 juncto pasal 80 ayat 1 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Perpu No 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang

AC terancam hukuman pidana penjara selama 20 tahun penjara.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved