Sosok Mantan Ketua KY Korban Pembacokan Acak Penjahat Sadis, Jaja Ahmad Jayus Dikenal Berprestasi

Sosok mantan Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus yang jadi korban pembacokan acak penjahat sadis di Bandung. Jaja dikenal sebagai sosok berprestasi

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribunnews.com
Profil dan sosok mantan Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus (kiri) yang jadi korban pembacokan acak penjahat sadis (kanan) di Bandung. Jaja dikenal sebagai sosok berprestasi 

Jadi korban pembacokan random, sosok Jaja Ahmad Jayus nyatanya bukan sosok sembarangan.

Pria kelahiran Kuningan, 6 April 1965 itu hidup dengan prestasi dan kecemerlangan.

Sang mantan Ketua KY itu berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 Fakultas Hukum di Universitas Pasundan, Magister Hukum di Universitas Khatolik Parahyangan, dan Gelar Doktor dari Universitas Padjajaran.

Keseluruhan pendidikan Jaja Ahmad Jayus selesai di tahun 2007.

Sebelumnya, Jaja Ahmad Jayus telah menjajal karir sebagai dosen di Universitas Pasundan sejak tahun 1990.

Selama menjadi dosen, prestasi Jaja Ahmad Jayus cemerlang.

Di tahun 1995, Jaja Ahmad Jayus pernah terpilih menjadi Dosen Teladan III Kopertis IV Jawa Barat.

Video Penyerangan di Rumah Mantan Ketua KY Viral, Jaja Ahmad dan Putrinya Dibacok di Kamar
Video Penyerangan di Rumah Mantan Ketua KY Viral, Jaja Ahmad dan Putrinya Dibacok di Kamar (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Lalu di tahun 2009 hingga 2011, Jaja terpilih sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundang, Bandung.

Di tahun 2007, Jaja pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Riset PT Pusham Mandiri.

Lalu di tahun 2008 hingga 2011, Jaja juga pernah mengemban amanah sebagai Assesor BAN PT untuk Program Sarjana.

Tak cuma menjadi dosen, Jaja juga pernah berkarir sebagai advokat di tahun 1993.

Hingga akhirnya karir Jaja berlabuh di Komisi Yudisial.

Baca juga: Video Penyerangan di Rumah Mantan Ketua KY Viral, Jaja Ahmad dan Putrinya Dibacok di Kamar

Jaja menjadi anggota Komisi Yudisial di tahun 2010-2015 lalu berkembang menjadi Ketua KY pada tahun 2015-2020.

Pada tahun 2018, Jaja Ahmad juga pernah dipanggil Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan pencemaran nama baik dari laporan 64 hakim Mahkamah Agung.

Dalam perkara tersebut, pihak yang dilaporkan adalah Juru Bicara KY, Farid Wajdi.

Jaja juga pernah membantu panitia seleksi calon pimpinan KPK di tahun 2019.

Sebagai Ketua KY kala itu, Jaja mengaku siap memberikan informasi terkait rekam jejak calon pimpinan KPK yang berlatar belakang jaksa dan hakim.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved