Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Masjid Menyerupai Kabah di Bandung, Sering Dipakai Shooting hingga Akad Nikah

Sebuah bangunan menyerupai Kabah berdiri kokoh di pinggir jalan Kampung Cikawung, Desa Warga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Masjid Jami Al-Majid yang berlokasi di Kampung Cikawung RT 2 RW 10, Desa Warga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menjadi salah satu masjid ikonik di Kabupaten Bandung lantaran berbentuk Ka'bah. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebuah bangunan menyerupai Kabah berdiri kokoh di pinggir jalan Kampung Cikawung, Desa Warga Mekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bangunan tersebut merupakan Masjid Jami Al-Majid yang berdiri di atas tanah wakaf. 

Rumah ibadah yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kabah ini menjadi salah satu masjid ikonik di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dari kejauhan, tidak ada satu pun yang nampak berbeda antara Masjid Jami Al-Majid dengan Kabah.

Mulai dari bentuk yang sama-sama berbentuk persegi, berwarna hitam, hingga ornamen-ornamen yang menyertainya.

Cat hitam yang menjadi warna dasar tembok luar Masjid Jami Al-Majid dibuat sehidup mungkin agar menyerupai kain Kiswah (penutup Kabah).

Begitu pula dengan tulisan-tulisan arab berwarna emas yang melingkar di bagian atas Kabah, diukir dengan baik di tembok luar Masjid Jami Al-Majid.

Pintu masuk Kabah pun diukir dan diwarnai dengan warna yang sama yakni emas.

Tidak hanya itu, lubang tempat melihat Hajar Aswad dibuat dan diposisikan sama seperti Hajar Aswad pada Kabah yang asli.

Begitu pula, dengan bentuknya dan ukurannya dibuat sama.

Baca juga: Didesain Sendiri, Ridwan Kamil Akan Bangun Masjid Berkonsep Outdoor di KEK Lido Bogor

Masjid Jami Al-Majid berada tepat di pinggir jalan protokol Kampung Cikawung.

Setiap warga atau masyarakat sekitar yang melintas pasti akan memalingkan wajah untuk melihat masjid tersebut.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al-Majid Dahlan mengatakan dulunya masjid tersebut hanya berupa surau atau tajuk yang difungsikan untuk mengaji anak-anak atau masyarakat sekitar.

"Jadi masjid ini enggak langsung bentuknya seperti ini, dulunya tajuk saja, berdiri di atas tanah wakaf milik keluarga Haji Mulya," katanya ditemui di lokasi, Selasa (4/4/2023).

Lantaran jumlah jamaah yang berkegiatan di tajuk atau surau itu terus bertambah, akhirnya salah seorang dermawan di lingkungan tersebut membangun surau itu menjadi sebuah masjid, tapi belum menyerupai Kabah seperti saat ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved