Viral Pengobatan Ida Dayak

Tanggapi Viralnya Pengobatan Ida Dayak, Guru Besar UI: Ini Dilakukan Oleh Para Dukun Atau Tabib

Dalam sejarah perkembangan ilmu kedokteran, dahulu pendekatan diagnosis dan terapi dilakukan dengan menggunakan kedokteran intuitif.

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
tiktok @idadayak7
Viral pengobatan Ida Dayak hingga pasien antre. Dulu Ida Dayak berjuang, diremehkan hingga cari-cari pasien untuk diobati 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fenomenalnya Ida Dayak wanita sakti yang mengobati banyak orang secara gratis.

Bahkan, wanita asal Kalimantan Timur itu berkeliling Indonesia untuk menyembuhkan orang-orang.

Selain itu metode pengobatan tradisionalnya menggunakan Minyak Bintang untuk olesannya.

Sosok Ida Dayak, wanita sakti asal Kalimantan yang disebut bisa mengobati tulang bengkok tengah viral.

Bahkan aksi pengobatan alternatif Ida Dayak turut menjadi sorotan dari semua kalangan, termasuk pengamat, seperti guru besar Universitas Indonesia (UI).

Beberapa waktu lalu, praktik pengobatan alternatif Ida Dayak digelar di area gelanggang olahraga (GOR) Markas Divisi Infanteri (Divif) 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/3/2023), terpaksa dibatalkan.

Pasalnya, warga yang datang membludak sehingga membuat kerumunanan dan situasi menjadi kurang kondusif.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), atau guru besar UI, Prof Ari Fahrial Syam membeberkan analisisnya soal pengobatan Ida Dayak bisa viral tersebut.

Menurut Prof Ari Fahrial Syam kerumunan disebabkan oleh dua hal, yaitu mudahnya informasi untuk diviralkan dan tingginya kebutuhan warga untuk sembuh dari penyakitnya.

Menurut Prof Ari, penyebaran informasi saat ini begitu cepat, sehingga segala informasi mudah diviralkan.

Dulu, kata dia, informasi tersebar dari mulut ke mulut, seperti saat Ponari dikenal masyarakat.

Dengan batu yang dimasukkan dalam air, orang merasa lebih nyaman dan sehat ketika mengonsumsi air tersebut.

Informasi itu tersebar dari mulut ke mulut dan tidak semasif sekarang.

Baca juga: Ternyata Ini Arti Tarian Ida Dayak saat Obati Pasien, Anak Suku Dayak & Pesulap Merah Beda Pendapat

"Sementara, untuk fenomena Ida Dayak, informasinya tersebar secara viral, sehingga masyarakat berbondong-bondong datang ke sana," kata dia mengutip laman UI, Jumat (7/4/2023).

Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan tingginya upaya masyarakat untuk sembuh dari penyakitnya melalui segala cara, termasuk menjalani pengobatan alternatif.

Masyarakat masih percaya bahwa terapi-terapi tradisional bisa mengatasi kondisi sakitnya.

"Saya rasa wajar saja keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan di situ, tetapi tentu akhirnya masyarakat sendiri yang menilai apakah ia benar-benar mendapatkan manfaat yang dibutuhkan atau hanya manfaat plasebo atau semu saja. Jadi, itu dikembalikan lagi kepada masyarakat," tambah dia.

Dari video-video pengobatan Ida Dayak yang beredar di media sosial, Prof Ari melihat adanya proses pengurutan dengan menggunakan minyak sebagaimana yang biasa dilakukan dalam pengobatan alternatif.

Metode ini, lanjut dia, sering dilakukan oleh para pengobat tradisional atau terapi alternatif untuk merelaksasi otot.

Misalnya pada penderita keseleo dan salah urat, pada bayi setelah selesai dimandikan, serta pada ibu hamil untuk melancarkan persalinannya.

Baca juga: Kisah Merantau Ida Dayak, Keliling Indonesia Beri Pengobatan Gratis hingga Kenalkan Minyak Bintang

Dalam sejarah perkembangan ilmu kedokteran, dahulu pendekatan diagnosis dan terapi dilakukan dengan menggunakan kedokteran intuitif.

"Ini dilakukan oleh para dukun, para pengobat atau tabib, di mana mereka mencoba menggunakan cara tertentu, kemudian dilihat pengalamannya saat dibagikan kepada orang lain. Kemampuan ini kemudian dipertahankan secara turun-temurun dari orangtua atau dari nenek-moyangnya," jelas dia.

Terkait metode pengobatan ini, Prof Ari mengatakan pengobatan alternatif, seperti Ida Dayak dapat ditemui di belahan bumi mana pun.

Bahkan di Amerika ada saja pengobatan tradisional, seperti yang dilakukan oleh suku-suku di Amerika Latin.

Bagaimanapun, ada orang yang merasa lebih nyaman berobat kepada pengobat tradisional dibandingkan dokter.

"Atau pasien yang bolak-balik merasa tidak sembuh, mereka berusaha mencari terapi alternatif. Mudah-mudahan ketika dia merasa bahwa terapi yang ditawarkan ini sesuai yang diharapkan, sakitnya bisa disembuhkan," tukas Prof Ari.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Analisis Guru Besar UI Soal Pengobatan Ida Dayak Viral, Samakan dengan Pengobatan Suku Amerika Latin

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved