Mengintip Para Imigran di Puncak Bogor saat Buka Puasa Bersama, Bahasa Sempat Jadi Kendala

Salah satu pemilik kontrakan yang dihuni oleh Imigran, Sarah, tidak bisa menutupi kegembiraannya saat para imigran adakan buka puasa bersama.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Buka Puasa Bersama dengan Para Imigran dari Berbagai Negara di Pecae Educational Shelter Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Minggu (9/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Para pengungsi dari berbagai negara di dunia yang mendiami kawasan puncak Bogor gelar buka bersama di Peace Educational Shelter di Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Buka bersama tersebut diikuti oleh beberapa awak media, warga setempat dan para imigran atau pengungsi dari berbagai negara.

Salah satu pemilik kontrakan yang dihuni oleh Imigran, Sarah, tidak bisa menutupi kegembiraannya saat para imigran adakan buka puasa bersama.

"Senang, jadi ini seolah menunjukkan kalau mereka itu bersatu, berbaur dengan masyarakat sekitar gitu," ujarnya, Minggu (9/4/2023).

Selain gembira dirinya juga mengungkapkan kalau sejak awal pada imigran menempati rumahnya tidak pernah macam-macam atau melakukan hal-hal aneh.

"Kalau mereka biasanya cari kontrakan itu yang sudah ada isinya karena kan mereka dari negaranya cuma bawa badan sama baju doang," imbuhnya.

Terhitung imigran yang mengontrak di rumah ibu sarah sudah tiga tahun lamanya dan tidak pernah bertindak semena-mena.

"Yang di tempat saya ini sudah 3 tahun, mereka dari Afganistan. Kalau dibilang senang dikontrak warga asing si ya biasa aja, paling awal-awal ada masalah komunikasi doang," ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya juga memaparkan kalau anak-anak dari para imigran tersebut biasanya lebih mudah belajar bahasa warga lokal.

"Terkendala bahasa awal-awal doang, tapi lama-lama mereka juga bisa adaptasi, kalau anak-anaknya ini biasanya lebih cepat belajar kebudayaan sini ya termasuk bahasa. Jadi tak jarang orang tuanya yang masih menggunakan bahasa asing diterjemahkan oleh anaknya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved