Viral di Medsos
Panik Aksinya Tempel QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid Viral, Klarifikasi Terduga Pelaku Mengejutkan
Viral klarifikasi terduga pelaku yang tempel QRIS palsu di masjid-masjid Jakarta. Pria bernama Iman itu tampak panik hingga memberikan buktinya
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terduga pelaku yang menempelkan QRIS palsu di kotak amal banyak masjid di Jakarta akhirnya mengurai klarifikasi.
Sebelumnya, aksi sang pria yang diduga sebagai perampok online tersebut viral di linimasa.
Pria bertubuh tambun dan berkacamata itu sengaja meletakkan QRIS yang merujuk pada nomor rekening pribadinya namun atas nama restorasi masjid.
Kasus penipuan tersebut pertama kali diungkap oleh konten kreator dan pendakwah Reda Samudera di akun @redasamudera.id.
Dalam video yang dibagikan Reda, terlihat seorang pria terekam CCTV sedang menempel stiker barcode di kotak amal di Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan.
Tak cuma satu masjid, pelaku nyatanya telah menyasar banyak masjid di Jakarta.
Di antaranya adalah Masjid Raya Bintaro, Masjid Nurullah Kalibata, Masjid Al Bakrie, Masjid Istiqlal, Masjid Raya Pondok Indah, dan Masjid Agung Al Azhar.
Total masjid yang diduga disinggahi perampok online tersebut hingga kini berjumlah 7.
Kasus tersebut sejak Senin (10/4/2023) pun viral hingga menempati trending di Twitter.
Tak berselang lama, akun diduga milik pelaku pun mengurai klarifikasi.
Hal tersebut diungkap oleh Reda Samudera yang membagikan klarifikasi dari terduga pelaku.
Baca juga: Ciri-ciri Perampok Digital Tempel Stiker Palsu di Masjid, Hasil Penelusuran QRIS Pelaku Mengejutkan
Dalam akun Instagram @imanabuaf, terduga pelaku bernama Iman menjelaskan maksud dan tujuannya menempel QRIS buatannya di sejumlah masjid Jakarta.
"Perkenalkan saya Iman, saya kaget KTP dan foto saya ada di mana-mana
Saya mau meluruskan beberapa hal:
1. Tidak ada keuntungan pribadi yang saya ambil dari transaksi ini, murni karena ada project pemeriksaan (tidak etis kalau saya ceritakan di sini)
2. Ketika ada scan QR, yangnya masuk ke rekening Restorasi Mesjid, di Nobu dan Linkaja.
3. Semua uang yang dari Restorasi Mesjid belum digunakan (karena merupakan sampel)
Jumlah yang sudah diterima di Nobu dan Linkaja itu saya tidak tahu persisnya
Jumlah yang telah mereka transfer saya punya datanya.
Teman-teman silahkan menyepakati mau ke rekening siapa saya kembalikan hasil scan tersebut. Saya bertanggung jawab sebesar yang mereka transfer, untuk yang masih tertahan di Nobu dan Linkaja mungkin bisa menghubungi admin terkait," ungkap akun @imanabuaf dilansir TribunnewsBogor.com pada Selasa (11/4/2023).

Dalam akun tersebut, Iman menjelaskan mekanisme sumbangan restorasi masjid yang dibuatnya.
Diakui terduga pelaku, ia hanya ingin melakukan sampel dengan cara menempel stiker buatannya di beberapa masjid.
Seolah panik, akun Iman pun menghubungi beberapa admin guna kejelasan uang dari jemaah yang terlanjur sudah dikirim lewat QRIS palsu tersebut.
Tak mendapat respon baik, Iman akhirnya bergerak cepat.
Terduga pelaku itu semalam langsung mengirimkan uang senilai Rp13 juta ke rekening Masjid Nurul Iman Blok M, salah satu masjid yang ia tempel QRIS buatannya.

"Assalamu'alaikum, sehubungan belum ada respons yg signifikan dari kedua penyelenggara QRIS, maka dengan pertimbangan :
1. Teman-teman khawatir saya tidak bertanggung jawab.
2. Semakin lama proses penyelesaian
.
Maka, SELURUH uang yang pernah masuk melalui QRIS saya titipkan/kembalikan sementara di Rekening Resmi Mesjid Nurul Iman Blok M @masjidnuruliman," pungkas akun Iman.
Klarifikasi yang diurai Iman segera ditanggapi Reda Samudera.
Baca juga: Deretan Kotak Amal di Masjid Ini Ditempel QRIS Palsu oleh Penipu, Waspada dan Kenali Cirinya
Melalui unggahannya, Reda berharap kasus tersebut tetap berlanjut ke jalur hukum.
Sebab ternyata, banyak laporan tindak penipuan yang diduga dilakukan Iman.
"Melihat akun pelaku dengan segala ngelesnya dia akhirnya transfer ke Masjid Nurul Iman Blok M Square yang jumlahnya entah dapat darimana
Tapi kita harus adil, dia mungkin berusaha lepas dengan kasus QRIS palsu yang dia tempel di Masjid Nurul Iman, Masjid Raya Bintaro, Masjid Nurullah Kalibata, Masjid Al Bakrie, Masjid Istiqlal, Masjid Raya Pondok Indah dan masjid yang lain. Dia hanya transfer rapel ke Nurul Iman Blok M. Bila dengan transfer ke Masjid Nurim apakah selesai dan lepas?," imbuh Reda Samudera.

Polisi Gerak Cepat
Sementara itu, pihak kepolisian segera menindaklanjuti keviralan kasus penipuan QRIS palsu di kotak amal masjid.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy membenarkan terjadinya penipuan bermodus menempelkan kode batang untuk mengirim uang tersebut pada Senin (10/3/2023).
"Kami menyampaikan bahwa benar telah terjadi dugaan penipuan dengan modus baru, yaitu mengambil ataupun mencoba meniru kode batang yang ada pada kotak amal di tempat ibadah atau masjid pada 10 April 2023," ujar Kompol Irwandhy dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, aksi penipuan dengan modus baru tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda di wilayah Jakarta Selatan.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki kasus penipuan tersebut.
"Untuk saat ini indikasinya sudah lebih dari satu lokasi. Ada di Kebayoran Lama, ada juga di Pondok Indah, dan Kalibata. Jadi ada beberapa lokasi," kata Kompol Irwandhy.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
Reda Samudera
Masjid Nurul Imam Blok M
Masjid Istiqlal
QRIS
kotak amal
Iman
TribunnewsBogor.com
Kompol Irwandhy
Pantas Masih Sombong Usai Dipecat PT Timah, Ternyata Ini Aset Wenny Myzon, Penghasilan Beda Jauh? |
![]() |
---|
Minta Maaf, Karyawan PT Timah Sebut Video Ejek Honorer Antre BPJS Cuma POV : Itu Sudut Pandang Saya |
![]() |
---|
Viral Aksi Justin Hubner Edit Caption Postingan Soal Shin Tae-yong Dipecat, Ternyata Ini yang Diubah |
![]() |
---|
Viral Caption Unggahan Justin Hubner Soal Shin Tae-yong Diedit, Fans Timnas: Pemain Dibungkam |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Jakpus Mengejutkan, Ayah Tak Terima, Endingnya Beda Seperti di Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.