Ngaku Jadi Korban Pemukulan Sekuriti, Yudo Andreawan Bikin Dosen UI Geleng Kepala Tahu Pemicunya

Yudo Andreawan ngaku jadi korban pemukulan sekuriti, dosen UI geleng kepala dengar pemicunya : buruk sekali

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
KOMPAS.com/Tria Sutrisna
Yudo Andreawan saat digelandang penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (14/4/2023). Yudo belakangan viral karena hobi bikin onar di tempat umum 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dosen Universitas Indonesia sepertinya sudah terbiasa menanganiYudo Andreawan.

Kepala Program Studio Universitas Indonesia, bahkan menuai pujian karena caranya menangani Yudo.

Perlu diketahui, Yudo Andreawan menjadi perbincangan setelah videonya ngamuk di Stasiun Manggarai menjadi viral.

Yudo atau YA ternyata tak hanya sekali saja berbuat onar atau ngamuk di Stasiun Manggarai.

Jejak digitalnya yang meresahkan sudah beredar luas di media sosial.

Hanya saja walau sering kali bebruat onar dan mengganggu ketertiban umum, Yudo Andreawan selalu lolos dari jerat hukum karena dinilai memiliki gangguan mental.

Namun begitu tidak dengan aturan di kampus.

Yudo Andreawan tercatat sebagai mahasiswa S2 di UI.

Tapi karena tingkah tidak lucunya di kelas dan perilaku di luar nalar pada seorang dosen, Yudo akhirnya menerima sanksi dari kampus.

Yudo dicutikan sampai kondisi mentalnya membaik.

Merasa tak terima Yudo kemudian menghubungi Kaprodinya, bu Ratih.

Ibu Ratih membenarkan bahwa hasil rapat kode etik memutuskan untuk mencutikan Yudo Andreawan.

Selama dicutikan studinya, kampus berharap Yudo menjalani pengobatan.

Namun begitu, Yudo justru berkukuh melakukan penelitian mandiri dengan tetap mengakses pelayanan pusat dokumentasi dan reverensi hukum (PDRH).

Macam-macam teror yang dilakukan Yudo Andreawan ke Dokter Gigi Paras hingga membuat trauma dan ketakutan keluar rumah.
Macam-macam teror yang dilakukan Yudo Andreawan ke Dokter Gigi Paras hingga membuat trauma dan ketakutan keluar rumah. (Kolase)

"Kalau gak salah bisa diakses lewat internet deh," kata Bu Ratih.

Setelah dicutikan Yudo ternyata kembali berbuat onar.

Ia mengamuk di ruang rektorat.

"Masa gara-gara itu dipaksa cuti bu ? saya kan mau lulus cepat bu," timpal Yudo Andreawan.

Bu Ratih menerangka pada Yudo bahwa mahasiswa di UI sudah sangat resah pada tingkahnya.

"Teman mahasiswa takut do kalau kamu begitu terus. Dan itu mengganggu sekali. Jadi cobalah kamu berobat dulu, belajar pakai internet," kata Bu Ratih.

Yudo mengaku hidupnya menjadi berantakan setelah akan dimasukkan ke RSJ Klender oleh ayahnya.

Lucunya, Yudo Andreawan justru menganggap dirinya sebagai korban penganiayaan.

Padahal tindakan tersebut didapat setelah dirinya meludahi seorang sekuriti.

"Nah, mau gak kamu diludahin orang ? itu perbuatan buruk banget Yudo," kata Bu Ratih.

Bu Ratih meminta Yudo untuk fokus berobat.

"Sekarang Yudo harus fokus berobat ya. Coba deh ibu kan nyuruh kamu sholat, minta tolong Allah biar dia sembuhkanmu. Jangan jalan-jalan terus, kalau mau jalan wudhu dan zikir. Diam di kamar," kata Bu Ratih.

"Iya ibu saya coba amalannya ya," kata Yudo Andreawan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved