Mengenal Diki 'Si Jenius' dari Bogor, Usia 18 Tahun Siap Sabet Gelar S3 di Kanada

"Nanya lah kesaya. Ibu gurunya bilang anak ini makan apa. Saya bilang keju. Setiap hari memang saya bekelin dia keju. Itupun keju yang murah. Keju yang diplastik biasa dan keju tipis," ungkap Hanni.

Guru Diki pun kembali meminta Hanni memasukan Diki ke tingkat Sekolah Dasar.

Namun, Hanni sempat menolak dengan alasan psikis Diki yang memang usianya belum tepat untuk mengenyam SD.

Baca juga: 262 PNS Diambil Sumpah, Bima Arya Titip Jaga Prestasi dan Cintai Warga Kota Bogor

Sampai suatu waktu, Diki diikutsertakan dalam perlombaan berhitung cepat. Alhasil Diki menunjukan kemampuannya.

"Saya bilang jangan lagi. Karena saya khawatir perkembangan psikis. Karena kan gabisa dipaksaian. Singkat cerita. Suatu hari gurunya ini ada perlombaan di TK A saat itu. Diki ikut lomba itu. Lombanya itung cepet. Saya juga nyaksikan saat itu. Itungannya cepet banget si Diki ini," tambahnya.

Tak berselang lama, Hanni pun luluh. Diki langsung masuk ke tingkat SD.

Kemampuan Diki pun kembali diuji. Diki, kembali diminta untuk menunjukan kemampuan berhitung cepatnya.

"Lalu, gurunya ini malah menchalenging Diki. Dikasihlah ring itungan 1-1000. Tujuannya biar Diiki ga jalan jalan saat selesai mengerjakan," kenang Hanni.

Diki pun langsung diuji dengan melawan kelas 5 dan 6 SD.

Saat itu, ada perlombaan Matematika di Jakarta. Diki pun berhasil menyabet juara dengan penghargaan Juara Matematika terpaforit.

Hanni pun penasaran. IQ Diki pun dites oleh Hanni.

Hasilnya sangat mencengangkan. Diusia kelas 1 SD, IQ Diki sudah diatas rata-rata.

"Setelah itu semua orang menyuruh saya tes IQ dari Diki. Orang orang penasaran bahwa berapa sih IQ diki ini sampai bisa ngalahin anak kelas 5-6. Tes lah saya. Saat itu IQ nya 189. Itu untuk Indonesia. Saat itu kelas 1 SD," tambah Hanni.

Hanni pun sudah mulai percaya kemampuan berpikir anaknya.

Setelah kejadian perlombaan itu, Diki langsung naik dua tingkat. Diki langsung masuk ke kelas 3 SD.