Soal Getok Harga Biaya Servis Motor di Sentul Bogor, Pemilik Bengkel Akui Ada Salah Komunikasi

Kepada polisi, pemilik bengkel berinisial H membantah adanya pemerasan atau getok harga terhadap pengendara atau konsumen yang servis motor.

Editor: Yudistira Wanne
IG @echadama08
Tangkapan layar sebuah konten yang dinarasikan terkait dugaan getok harga oleh sebuah bengkel di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.  

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus dugaan bengkel yang diduga melakukan getok harga jasa servis motor di daerah Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.

Menyikapi persoalan itu, pemilik bengkel angkat bicara.

Hal tersebut tak terlepas dari kedatangan pihak kepolisian yang menggali informasi yang terjadi sebenarnya.

Kepada polisi, pemilik bengkel berinisial H membantah adanya pemerasan atau getok harga terhadap pengendara atau konsumen yang servis motor.

H kemudian menyebutkan bahwa persoalan yang viral itu hanya salah paham karena masalah komunikasi saja.

"Jadi kalau si konsumennya mau datang ke Polsek (laporan) silakan diselesaikan," Kapolsek Babakan Madang, AKP Susilo Tri Wibowo.

Susilo menjelaskan, kejadian itu berawal karena kurangnya komunikasi antara konsumen dan pihak bengkel soal pengerjaan bongkar pasang onderdil.

Menurut pemilik bengkel, saat hendak diperbaiki, belum ada kesepakatan bagian mana saja yang rusak dan apa saja yang harus diganti, hingga soal harga.

Selanjutnya kendaraan sudah terlanjur dibongkar.

Setelah dibongkar, karyawan di bengkel itu menunjukkan nota.

Si pelanggan tersebut pun kaget melihat harganya.

Pemilik bengkel mengaku bahwa motor tersebut mengalami overheat akibat kehabisan oli mesin.

Bahkan, kerusakan motor tersebut sudah dijelaskan berikut tindak lanjut yang harus dilakukan untuk perbaikan.

Namun, si konsumen merasa keberatan setelah melihat harga perbaikan yang terlampau mahal.

"(2,7 juta itu bener harga segitu) Iya itu rinciannya. Karena kan si pelanggan ini minta diturunin mesinnya. Iya, pelanggan itu sendiri yang minta (diturunin mesin)," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved