Jalan Otista Ditutup
Dampak Ditutupnya Jalan Otista, Sopir Angkot Ngeluh Tak Dapat Penumpang hingga Penghasilan Berkurang
Suka duka itu diungkapkan dan terasa langsung oleh warga yang terdampak. Selain itu, ditutupnya Jalan Otista ini juga membuat sejumlah jalanan di Kota
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jalan Otista, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor kini ditutup total karena akan dilebarkan jembatannya.
Dengan ditutupnya jalan tersebut berdampak ke sejumlah warga yang melintas.
Bahkan, imbasnya juga berpengaruh terhadap warga yang mencari rezeki di sekitaran wilayah tersebut.
Suka duka itu diungkapkan dan terasa langsung oleh warga yang terdampak.
Selain itu, ditutupnya Jalan Otista ini juga membuat sejumlah jalanan di Kota Bogor menjadi macet.
Hal itu, dikarenakan rekayasa lalu lintas yang diterapkan membuat penumpukan kendaraan di sejumlah titik.
Sopir angkot ngeluh
Dari penutupan Jalan Otista ini salah satunya dirasakan oleh sopir angkot.
Menurut Mukhtar (55), sopir angkot trayek Ciawi - Kota Bogor, dirinya merasa dirugikan dengan adanya penutupan Jalan Otista ini.
Tentunya, menurutnya hal itu berdampak kepada macetnya lalu lintas, karena rekayasa yang diterapkan oleh pemerintah.
Bahkan, dengan macetnya jalanan di Kota Bogor ini membuat ia kesulitan dalam mencari penumpang.
"Ya besar kecil pasti ada si, pertama macet pada pagi dan sore hari, jam kerja, kalau angkot kan cari penumpang ya sedikitnya ada perubahan-perubahan mungkin lama kelamaan terbiasa," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, ia juga mengeluhkan soal penghasilannya yang mengalami penurunan akibat ditutupnya jembatan Otista ini.
Baca juga: Macetnya Lalu Lintas saat Jalan Otista Bogor Ditutup, Tugu Kujang-Balai Kota Makan Waktu 30 Menit
"Alami penurunan sih jelas, biasanya turun di terminal ini kan di Sukasari. Sukasari kan banyak angkot yang menuju kesini, jadi berbagi-bagi, jadi harusnya naik ini jadi naik yang itu, terbagi lah," paparnya.
Selain itu, sopir angkot lainnya pun mengeluhkan hal yang serupa.
Ia adalah Doni, sopir angkot dengan trayek 01 jurusann Ciawi-Baranangsiang.
Doni mengungkapkan bahwa, pasca ditutupnya jembatan Otista kondisi jalanan di Kota Bogor mencadi macet.
"Dampaknya puyeng udah gitu weh dampaknya macet, biasanya macetnya normal sekarang macetnya parah," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (3/4/2023).
Hal itu membuat jarak tempuh yang dilaluinya memakan waktu yang cukup lama.
"Kalau ke bawah si gak terlalu, kalau ke atas tuh parah. Biasanya dari Ciawi ke bawah 30 menit sekarang jadi se-jam," imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan soal BBM yang menjadi boros ketika bermacetan di jalan.
"Bensin jadi masalah tuh, tadinya 2 liter jadi 2 liter setengah ya nambah-nambah dikit, tapi kalau penumpangnya ada mah bensin gak terasa si kalau gak ada kerasanya mah," paparnya.
Maka dari itu, para sopir angkot yang melintasi Kota Bogor dengan kemacetan yang terjadi, harus mengeluaran biaya yang ekstra.
Terlebih lagi, menurutnya penumpang pun menjadi lebih sedikit yang naik, sehingga penghasilannya pun ikut berkurang.
Bahkan, penghasilannya juga harus dibagi-bagi kembali, sehingga pendapatan pribadinya menjadi semakin kecil.
"Jadi setoran tuh sekarang mah buat Pertamina, dulu kan bensin 50 setoran 50 sopir 50. Sekarang bensin 100 setor 25 bensin 25. Perubahannya paling kerasa pas bensin naik ditambah macet," pungkasnya.
Baca juga: Suasana Jalan Otista Kota Bogor Setelah Ditutup Total, Jadi Tempat Bermain Anak
Macet di Kota Bogor
Kemacetan yang terjadi di Kota Bogor ini akibat ditutupnya Jalan Otista pada beberapa hari lalu.
Bahkan, macetnya lalu lintas ini terjadi hampir setiap waktu, terutama pada jam sibuk.
Sore tadi, TribunnewsBogor.com mencoba melintasi jalur skema rekayasa lalu lintas penutupan Jalan Otista.
Untuk jarak tempuhnya, dari Tugu Kujang hingga Balai Kota Bogor memakan waktu 30 menit menggunakan sepeda motor.
Semestinya, dengan jarak yang tak terlalu jauh itu, biasanya hanya ditempuh selama kurang lebih 3 sampai 5 menit perjalanan.
Tetapi, kemacetan tersebut membuat kendaraan yang melintas harus berlama-lama di jalanan.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan, bahwa kemacetan ini dikarenakan banyaknya warga yang belum mengetahui soal rekaya lalu lintas yang diterapkan.
Dalam rekayasa lalu lintas ini, menurutnya kendaraan bisa melintas ke wilayah Suryakencana.
"Memang masih banyak yang belum tahu bahwa bisa lewat Suryakencana. Tapi, saya kira memang tujuannya sebagian besar itu ke arah barat dan selatan. Ke pusat kota tidak banyak," kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada TribunnewsBogor.com.
(TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami/Rahmat Hidayat/Reynaldi)
Jalan Otista
Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor
lalu lintas
macet
sopir angkot
Jembatan Otista
Wali Kota Bogor
Bima Arya
Tugu Kujang
Balai Kota Bogor
TribunnewsBogor.com
Suryakencana
Ramai Polemik Jembatan Otista Kota Bogor Masuk Cagar Budaya, Bima Arya Beri Respon Ini |
![]() |
---|
Update Pembongkaran Jembatan Otista Kota Bogor, Manajer Proyek Sebut Progresnya Sudah Lampaui Target |
![]() |
---|
Pembongkaran Jembatan Otista Kota Bogor Terus Berjalan, Komisi III DPRD Malah Tunjukan Sikap Aneh |
![]() |
---|
Perumda PPJ Sebut Pembongkaran Teras Surken Bisa Jadi Opsi Rekayasa Lalin saat Jembatan Otista Tutup |
![]() |
---|
Jembatan Baru Otista Kota Bogor Bakal Didesain dengan Nilai Sejarah, Pakai Konsep Kolonial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.