Jalan Otista Ditutup

Skema Rekayasa Lalu Lintas Saat Jembatan Otista Kota Bogor Berubah, SSA Tak Lagi Berlaku

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mengevaluasi skema rekayasa lalu lintas saat jembatan Otista dibongkar.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan rapat evaluasi soal skema rekayasa lalu lintas saay Jembatan Otista Kota Bogor ditutup total. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mengevaluasi skema rekayasa lalu lintas saat jembatan Otista dibongkar.

Terbaru, Pemkot Bogor memberlakukan skema rekayasa lalu lintas berbeda yakni Sistem Satu Arah (SSA) kembali menjadi dua arah.

Skema itu berlaku mulai Selasa (9/5/2023), pukul 21.00 WIB.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyiapkan lima opsi skema rekayasa lalu lintas. Itu dilakukan berdasarkan aspirasi soal kemacetan.

Tidak hanya kemacetan, SSA yang kembali dinonaktifkan ini diklaim Pemkot Bogor sebagai jawaban atas menurunnya omset pedagang, serta okupansi hotel yang menurun.

Lalu, jarak tempuh yang dari tempat ke tempat lain di sekitaran Otista kini bertambah menjadi pertimbangan tersendiri.

"Ada lima opsi. Kami memilih opsi pertama yang berlaku selama tujuh hari ini. Namun kemudian selama tujuh hari kami melakukan kajian dan analisisa lapangan dan juga pengumpulan data. Jadi ada dampak ekonomi yang cukup signifikan dan juga biaya transportasi yang melonjak karena bahan bakar ongkos yang membengkak dan sebagainya," kata Bima Arya usai melakukan rapat evaluasi di Balai Kota Bogor, Senin malam.

Skenario ini akan terus dimatangkan sampai besok malam.

Mulai malam ini, segala persiapan terus dilakukan agar saat pelaksanaan dua arah di SSA bisa berjalan lancar.

"Skenario ini akan berjalan dan mulai malam ini sampai besok kami akan siapkan sarana dan prasarana nya terkait dengan water barier, dan ada juga penghilangan sparator atau dan lampu lalu lintas di daerah Kapten Muslihat," tambah Bima Arya.

Meski begitu, kata Bima Arya, saat pelaksanannya nanti kemungkinan akan ada penyusaian.

Pemkot Bogor serta jajaran Dishub, serta Polresta Bogor Kota, akan terus mensosialisasikan skema baru ini sampai pelaksanannya di lapangan.

"Sangat mungkin dalam pelaksanaannya nanti akan ada penyusaian. Tetapi semaksimal mungkin kita tempatkan personel di lapangan untuk mengawal program ini," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved