WNA Asal Timur Tengah Serbu Puncak Bogor, Jumlahnya Sampai Ribuan Orang

Jumlah Warga Negara Asing (WNA) yang menetap di kawasan Puncak Bogor, setiap tahun jumlahnya semakin meningkat.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Para Imigran saat Berkumpul untuk Buka Bersama di Peace Educational Shelter, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Jumlah Warga Negara Asing (WNA) yang menetap di kawasan Puncak Bogor, setiap tahun jumlahnya semakin meningkat.

Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Effendi mengatakan, saat ini jumlah WNA yang mendiami Puncak Bogor jumlahnya mencapai ribuan orang.

"Hampir seribu lebih,kalau digabung sama yang di kabupaten ya hampir lah dua ribu lebih. Sama Megamendung, Ciawi dan Cisarua. Itu campur bukan hanya dari Afganistan saja," ucapnya, Kamis (11/5/2023).

Lebih lanjut, Effendi membeberkan, kika ribuan WNA yang tinggal di kawasan Puncak Bogor kebanyakan berasal dari Timur Tengah.

WNA asal Timur Tengah itu, lanjut Effendi, merupakan warga Imigran atau pengungsi yang mana di negaranya tengah dilanda konflik besar.

Dari data yang dihimpun, beberapa negara asal pengungsi tersebut ialah seperti Afganistan, Eritrea, Ethiopia, Irak, Iran, Pakistan, Palestina, Somalia, Sudan dan Yaman.

Khusus di Cisarua, Effendi memaparkan, jika jumlah WNA mencapai ratusan orang.

"Di Kecamatan Cisarua sendiri tercatat ada 746 pengungsi atau Imigran dari berbagai negara," paparnya.

Terkait izin, Effendi menjelaskan, jika para imigran tersebut berada di bawah pihak imigrasi Kabupaten Bogor, sementara untuk pengawasannya mereka diawasi oleh Satpol PP Kecamatan.

"Pengawasan kita, sebatas pengawasan saja. Karena selebihnya ada dipihak imigrasi yang ada di kabupaten, jadi kita sebatas pengawasan keberadaan mereka dimana-dimana," ungkapnya.

Sementara itu menurut data dari Satpol PP Kecamatan Cisarua pada tahun 2020, beberapa Desa di Kecamatan Cisarua menjadi tempat singgah para imigran tersebut.

Desa-desa itu ialah Tugu Utara, Tugu Selatan, Cibereum, Batu Layang, Citeko, Leuwimalang, Kopo dan Kelurahan Cisarua.

Hanya ada dua desa di Kecamatan Cisarua yang tida disinggahi oleh imigran yakni Desa Jogjogan dan Desa Cilember.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved