Dokter Hastry Beri Bocoran Ungkap Kasus Subang Lewat HP, Ini WA Terakhir Amalia: Cyber Main Dong

Dokter Hastry beri bocoran ungkap kasus subang lewat handphone, Inisial D sempat WA Amalia pukul 11 malam

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribun Jabar
Dokter Hastry beri bocoran ungkap kasus subang lewat handphone 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dokter Hastry memberi bocoran cara mengungkap pelaku kasus Subang yang membunuh ibu dan anak, lewat sinyal handphone.

Dokter Hastry bahkan merasa gemas karena kasus Subang tak kunjung terungkap.

Perlu diingatkan, kasus Subang adalah pembunuhan ibu dan anak yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Jasad keduanya ditemukan dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya, Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Subang.

Tuti dan Amel ditemukan tewas pada 18 Agustus 2021.

Lebih dari 25 orang diperiksa sebagai saksi, termasuk ayah, kakak, keponakan, pacar, hingga caddy golf.

Dalam kasus Subang, barang yang hilang hanyalah handphone milik Amalia Mustika Ratu.

"Kalau barang yang hilang itu HP Amel. Satu HP iPhone 11 warna merah, HP iPad, yang ketiga itu HP Samsung," jelas Yoris, kakak Amalia.

Pada 17 Agustus 2021 pukul 22.47 WIB, Amalia masih berkomunikasi dengan kekasinya, Dicky Ramdani.

"Saya sempat menanyakan lagi ngapain, sedang apa. Almarhumah menjawab sedang main game di tabletnya," kata Dicky.

Ia mengatakan terakhir komunikasi lewat WhatsApp.

"Komunikasi terakhir via WhatsApp," kata Dicky Ramdani.

Namun begitu hingga kini belum ada kabar soal keberadaan handphone Amalia Mustika Ratu.

Kasus Subang kembali menguap setelah Dokter Sumy Hastry Purwanti mengungkap sejumlah fakta lain.

Dokter Hastry mengaku gemas karena kasus Subang tak kunjung terungkap.

"Saya gemas. Menurut saya saya bisa (ditangkap pelakunya)," kata Dokter Hastry dikutip dari Youtube Daddy Corbuizer.

Hastry menerangkan mesti penyidik mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang lewat DNA.

"DNA-nya udah, tapi gak ada yang cocok, kalau gak ada yang cocok kita cari DNA saksi, ternyata gak ada yang cocok," kata Dokter Hastry.

Walau begitu menurutnya masih bisa mencari DNA lain.

"Kita tarik lagi garis keturunan ibu itu siapa tahu ada yang cocok gak, ternyata belum dikerjakan," kata Dokter Hastry.

Selain DNA, Dokter Sumy Hastry Purwanti juga memiliki jam kematian Tuti dan Amalia.

Menurutnya data ini bisa dipakai oleh tim cyber untuk mendeteksi pelaku kasus Subang.

Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) - 5 teka-teki kasus tewasnya ibu dan anak di Subang.
Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021) - 5 teka-teki kasus tewasnya ibu dan anak di Subang. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

"Ini bukan sesuai visum yah saya ngomong jam kematian, Bu Tuti jam 2 sampai jam 4, Amel jam 4 sampai jam 6. Cyber main dong di jam itu handphone siapa yang online, ambil lah DNA-nya," kata Hastry.

Padahal di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia, ditemukan dua DNA asing.

"Di TKP ada dua DNA diduga pelaku yang asing. Maaf ya pak Kabareskrim," kata Dokter Hastry.

Ia mengaku sengaja mengungkap fakta tersebut demi terungkapnya kasus Subang.

Pasalnya ia mengaku sampai didatangi lewat mimpi.

"Aku gak ngerti sih gimana untuk mempercepat ini, saya tersiksa kalau Subang itu, wong datang dalam mimpiku," kata Dokter Sumy Hastry Purwanti.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved