Fakta Baru, Kapolres Sebut Bang Jago yang Palak Sopir Truk di Bogor Punya Kartu Anggota Ormas

Kapolres Bogor sebut bang jago yang palak sopir truk di Rancabungur punya kartu anggota ormas.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase
Kapolres Bogor sebut bang jago yang palak sopir truk di Rancabungur punya kartu anggota ormas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bang jago berjaket oranye yang palak sopir truk di Rancabungur, Kabupaten Bogor ternyata memiliki kartu anggota ormas.

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Bogor AKPB Iman Imanuddin.

Padahal sebelumnya, bang jago ini disebut bukan merupakan anggota ormas.

Bang jago yang diketahui bernama Rudi itu bahkan kini sudah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan di Polres Bogor.

"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang dalam permintaan keterangan oleh tim penyidik dari Polres Bogor, yang bersangkutan sudah tiba di Polres Bogor dan sedang dimintai keterangan terkait dengan kejadian yang terjadi satu hari yang lalu," kata Iman dilansir dari Kompas TV, Kamis (18/5/2023).

Pelaku ditangkap oleh polisi di tempat persembunyiannya di Cianjur.

"Ditangkap di Cianjur, kami koordinasi lintas polres dan tim dari kami yang Polres Bogor juga melakukan pengejaran ke sana," tutur Iman Imanuddin.

Dirinya pun membenarkan kalau bang jago itu merupakan anggota ormas.

"Yang bersangkutan memang memiliki kartu tanda anggota salah satu ormas yang ada di Kabupaten Bogor," jelasnya.

Namun ia tak merinci ormas yang menaungi bang jago tersebut.

Kepada polisi, bang jago pun mengaku melakukan aksi pemalakan itu untuk keperluang ongkos pulang kampung.

"Menurut keterangan yang bersangkutan memang baru sekali dan mencari ongkos untuk pulang kembali ke Cianjur," tandasnya.

Baca juga: Pengakuan Bang Jago Berjaket Oranye Palak Sopir Truk di Bogor, Minta Rp 10 ribu untuk Pulang Kampung

Pelaku dikatakan Iman, melakukan aksinya itu seorang diri.

Menurut Iman, selain di kawasan Rancabungur, pernah ada juga warga yang melaporkan aksi serupa.

"Dulu beberapa tempat yang sempat menjadi tempat kejadian serupa dilaporkan kepada kami, kemudian kami melakukan penindakan dan setelah itu kami juga melakukan patroli secara rutin di lokasi-lokasi rawan pemalakan, seperti di perumahan atau perumahan-perumahan yang sedang melakukan pembangunan," bebernya.

Ia mengaku telah mengoptimalkan keberadaan patroli samapta yang ada di polsek dan di polres.

"Bahkan kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan apabila ada kejadian serupa, kami selalu stand by di 110 Polres Bogor, kemudian kami juga menyebar nomor hp yang bisa dihubungi kapanpun oleh masyarakat untuk melaporkan kejadian serupa," ujarnya.

Iman Imanuddin juga menegaskan bahwa tidak ada jalanan yang dikuasai oleh ormas tertentu.

"Jalan umum sebenarnya itu, di wilayah kita tidak ada istilah kawasan milik ini kawasan milik itu. Itu adalah jalan umum yang semua kita jaga ketertiban dan keamanannya," pungkasnya.

alasan bang jago palak sopir truk di Rancabungur
alasan bang jago palak sopir truk di Rancabungur (Tiktok)

Pernyataan Iman soal keanggotaan bang jago pun serupa dengan pengakuannya di TikTok.

Pada video yang diunggah oleh akun rbpiindonesia, terlihat pria tersebut masih mengenakan topi yang sama mengucapkan permohonan maaf.

Ia mengaku sedang bersama dengan Ketua PP Rancabungur.

"Pemuda Pancasila Desa Bantar Kambing, diketahui dengan abang saya ini, HR Armin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata dia.

Bukan anggota PP Rancabungur

Sementara itu, Kapolsek Rancabungur, Iptu Hartanto Rahim sebelumnya mengatakan kalau bang jago itu bukan anggota Pemuda Pancasila Rancabungur.

Hartanto Rahim mengaku sudah sudah mengkonfirmasinya ke ormas Pemuda Pancasila terkait kejadian tersebut.

Menurutnya, kata ketua PAC Pemuda Pancasila, pria yang bersangkutan merupakan bukan bagian dari anggotanya di PAC Rancabungur.

Bahkan di akun Instagram Polres Bogor, terlihat pria berjaket oranye memberikan klarifikasi.

Baca juga: Identitas Bang Jago Pemalak Sopir Truk di Bogor, Galak Bikin Peraturan Kini Kabur Tak Diakui Ormas

Pria itu diketahui merupakan ketua PAC Pemuda Pancasila Ranca Bungur, Herman Armin.

"Terkait kejadian kemarin oleh saudara Rudi dengan memakai baju organisasi, saya tegaskan beliau bukan anggota dari Pemuda Pancasila," kata Herman Armin.

Dalam rekaman yang viral di media sosial, pria itu memakai topi terbalik warna putih.

Yang menyita perhatian adalah baju lengan panjang pria tersebut.

Ia memakai baju lengan panjang loreng oranye milik sebuah ormas.

"Saya bayar pajak di sini pak," kata sopir truk.

"Iya bayar pajak, tapi jalur siapa," timpal pria tersebut.

Sopir truk berkukuh ia telah membayar pajak.

"Gua gak nanya lu bayar pajak, lu ngelweat wilayah gua," kata pria berjaket loreng oranye.

Sopir truk mengatakan bahwa ia sudah sering melintas di jalur tersebut.

Namun pria berbaju ormas mengatakan bahwa ia telah membuat aturan baru.

"Justru peraturannya baru sekarang nih gua buat," katanya.

Sopir truk pun menolak memberi uang Rp 10 ribu padanya.

"Gak ada bang, saya juga buat ini nih," kata sopir.

"Ya ngomong gak ada lu, jangan bilang bayar pajak, bayar pajak lu," kata pria.

Tak terima karena tak mendapat uang, pria berbaju ormas nekat menebar ancaman.

"Gak, lu ngomong tadi bayar pajak, bayar pajak t*i lu. Ngomong aja gak ada duit lu, lu gak pernah ke daerah industri apa ? pajajaran tuh yang mintain duit. besok kelihatan mobil lu lewat sini, ancur mobil lu. mulai hari ini peraturan mobil truk yang lewat Rp 10 ribu, lu bilang gak punya duit. gua juga sopir juga, gak mungkin lu gak megang Rp 10 ribu. balik kanan mobil lu, bilang sama bos lu gua suruh balik kanan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved