Imbas Pembangunan Proyek Jembatan Cikereteg, Rumah Warga Retak-retak Gara-gara Getaran Alat Berat

Sejumlah bangunan toko dan rumah warga di Desa retak-retak akibat getaran alat berat dari pembangunan proyek Jembatan Cikereteg.

Editor: Yudistira Wanne
Tribun Network
Sejumlah warga menunjukkan kerusakan rumah dan toko mereka akibat dampak pembangunan proyek Jembatan Cikereteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2023). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Proyek pembangunan Jembatan Cikereteg, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, rupanya berdampak kurang baik bagi warga sekitar.

Sejumlah bangunan toko dan rumah warga di Desa retak-retak akibat getaran alat berat dari pembangunan proyek Jembatan Cikereteg.

Pantauan di lokasi, retakan-retakan terlihat banyak di bagian lantai, dinding, dan plafon rumah warga.

Kini, sebagian warga terpaksa harus mengungsikan keluarganya.

Seperti diketahui, longsoran tanah susulan memutus Jembatan Cikereteg yang merupakan akses utama Bogor-Sukabumi, pada awal 2023.

Baru tiga bulan terkena bencana longsor, kini warga harus menghadapi penderitaan baru.

Rumah dan toko mereka rusak parah akibat getaran keras pemasangan bore pile dan alat berat lainnya.

Seorang warga bernama Siti Aimah (30) mengatakan, pemasangan bor besar itu dikerjakan sampai dini hari.

Hal itu yang membuat dinding rumahnya retak-retak dan mengganggu istirahat keluarganya.

Tidak jarang, anak-anaknya yang masih kecil ketakutan karena dirasa seperti gempa.

"Penurunan alat berat yang langsung dijatuhkan membuat getaran seperti gempa ke bangunan yang di bawah, plus bor yang gede itu membuat kaca-kaca di sini sampai bergetar, retak," kata dia, Senin (22/5/2023).

Efek dari pekerjaan proyek itu juga mengganggu dua anaknya yang sedang belajar.

Kini, mereka tak bisa lagi belajar di malam hari dan terpaksa mencari tempat yang tenang ke rumah saudara atau tetangga.

"Anak saya ada dua masih kecil-kecil, SD. Sekarang enggak bisa belajar ngerjain PR. Terus saya yang pekerjaannya hanya penjual gorengan juga rugi karena sudah enggak bisa jualan lagi. Sudah 3 bulan enggak ada penghasilan," keluh penjual leupeut di dekat Jembatan Cikereteg itu.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved