Banyak Ditempati WNA Timur Tengah, Kawasan Cisarua Bogor Sampai Dijuluki Kampung Arab, Ini Faktanya

Kampung Arab ini tepatnya berada di Warung Kaleng, Desa Tugu Selatan, Kabupaten Bogor. Tidak jarang, Kampung Warung Kaleng dijuluki sebagai Kampung

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Kawasan Warung Kaleng di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Rabu (24/5/2023). 

Secara historis, Abah Yudi pun menceritakan selaku pribumi Puncak Bogor bahwa kedatangan turis-turis asal Timur Tengah ini sudah ada sejak 1998, yang mana pada saat tersebut kios-kios bertuliskan huruf Arab masih sangat sedikit jumlahnya.

"1998 sudah mulai rame, pada turis mancanegara itu. Mulai 2000 masih sedikit 2005 mulai agak ramai, warung-warung penyedia bahan pokok kemudian jasa travel dan lainnya," ujarnya.

Sedangkan untuk julukan Kampung Arab sendiri, menurut Abah Yudi tersematkan pada kawasan Puncak Bogor mulai ramai pada 2019.

"Itu ramai Kampung Arab pada tahun 2019, orang arabnya aja bahkan tidak pernah mengklaim bahwa di puncak itu Kampung Arab tidak, mereka justru beranggapan bahwa Puncak adalah gunung hijau," terangnya.

Meskipun Puncak selalu ramai dikunjungi pada turis asing yang utamanya dari timur tengah menurutnya saat ini terus alami penurunan, terhitung sejak Indonesia dilanda pandemi.

Baca juga: Jejak Islam : Menapaki Kampung Arab Empang, Simpan Sejarah Islam yang Berpengaruh di Bogor

"Tetapi setelah covid-19 sudah menurun pengunjung sudah mulai berkurang. Sampai saat ini terus alami penurunan, karena orang-orang Arab sudah tau dengan Bandung, Bali, Cianjur dan juga di Arab kan setelah putra mahkota memimpin sudah mulai terbuka, banyak hiburan," tandasnya.

Sampai saat ini julukan mengenai Kampung Arab masih tersemat khusunya di kawasan Warung Kaleng Puncak Bogor, Abah Yudi mengaku tidak mengerti dasar apa yang membuat orang-orang menjulukinya seperti itu.

"Muncul julukan Kampung Arab mungkin 2019/2020 saya juga tidak mengerti kenapa sampai dijuluki Kampung Arab. Yang pasti ketertarikan mereka itu datang ke Puncak karena bukit-bukit yang hijau karena di daerah mereka itu tidak ada makanya mereka menjuluki Puncak itu bukit hijau," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved