Mengintip Kampung Pengrajin Cobek di Bogor, Karyanya Dijual Sampai Luar Pulau Jawa

Suara tok tak batu di kawasan lereng Gunung Pancar tepatnya di Kampung Garungsang, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Pengrajin cobek di kawasan lereng Gunung Pancar tepatnya di Kampung Garungsang, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - Suara tok tak batu di kawasan lereng Gunung Pancar tepatnya di Kampung Garungsang, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Suara tersebut berasal dari pahatan demi pahatanan batu dari para pengrajin cobek warga Kampung Garungsang.

Pantauan TribunnewsBogor.com, para warga pengrajin ini berkumpul di sebuah area hutan yang cukup jauh dari pemukiman penduduk.

Mereka menggali dan memahat langsung bongkahan batu pilihan untuk dijadikan cobek.

Terpantau para pengrajin ini masing-masing memiliki semacam saung kecil sederhana agar terhindar dari terik matahari.

Cobek buatan warga ini dibuat berbagai ukuran dari yang berdiameter 16 cm hingga 60 cm.

"Satu orang sehari biasanya bisa bikin 2 sampai 3 biji (cobek)," kata salah satu pengrajin, Ajid (55) kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (25/5/2023).

Ada dua tipe pembuatan cobek yang dibuat warga ini, yakni cobek yang finishing-nya dihaluskan pakai mesin dan manual, namun keduanya, kata Ajid, sama-sama banyak peminat.

Untuk penjualannya, kata Ajid, biasanya sudah ada pihak pemesan yang mengambil cobek untuk dijual ke berbagai daerah.

Bahkan penjualannya, kata dia, bisa sampai ke luar Pulau Jawa.

"Biasanya bisa satu truk dikirim ke Jakarta. Dari Jakarta itu bisa sampai Jambi dijualnya," ungkap Ajid.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved