Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pemkot Bogor Bakal Bangun Bumi Ageung Batu Tulis, Dedi Rachim Tegaskan Bukan Museum

Gapura itu menjadi penanda akan berdirinya kawasan Bumi Ageung Batu Tulis yang rencananya mulai dikerjakan tahun ini dengan anggaran 16 Miliar.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Gapura  Bumi Ageung Batu Tulis yang disiapkan Pemkot Bogor untuk pada Museum Pajajaran di Kawasan Batu Tulis di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (26/5/2023) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Bumi Ageung Batu Tulis menjadi mimpi bagi Pemkot Bogor untuk mewujudkan suatu tempat edukasi bagi masyarakat terkait cerita sejarah Pajajaran dan Kawasan Batu Tulis.

Untuk mewujudkannya, saat ini, Pemkot Bogor sudah membangun beberapa fasilitas penunjang salah satunya gapura.

Gapura itu menjadi penanda akan berdirinya kawasan Bumi Ageung Batu Tulis yang rencananya mulai dikerjakan tahun ini dengan anggaran 16 Miliar.

Pemkot Bogor juga sudah membebaskan bangunan yang berada di kawasan dekat gapura Bumi Ageung.

Namun, dalam perencanaannya ini, menimbulkan sebuah pertanyaan baru.

Apakah, Pemkot Bogor mampu benar-benar menghadirkan kawasan edukasi yang representatif bagi masyarakat Kota Bogor.

Atau, penataan ini bakal sia-sia dengan tidak bisa mewujudkan kawasan edukasi.

Apalagi ditambah, beredar informasi akan ada Museum Pajajaran yang memang difungsikan sebagai tempat edukasi bagi masyarakat Kota Bogor.

Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, bahwa Bumi Ageung Batu Tulis ini bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat.

Namun, sambung Dedie A Rahim, ada beberapa konsep yang harus diluruskan dari rencana Bumi Ageung ini. 

Konsep pertama, Dedie A Rachim menyebutkan, bahwa Bdalam perencanaan Bumi Ageung Batu Tulis ini sebetulnya konsep museum tidak tercantum.

"Saya luruskan dulu ya. Yang akan dibangun itu namanya Bumi Ageung Batutulis. Nah, Bumi Ageung Batu Tulis itu  bukan museum. Kita belum pernah mengonsepsikan sebuah museum," kata Dedie A Rachim saat dijumpai TribunnewsBogor.com, di Balai Kota, Jumat (26/5/2023).

Dedie A Rachim menjelaskan, untuk adanya Museum yang saat ini beredar, terlalu kompleks pembahasannya.

Nantinya, harus ada kurasi terkait dengan benda-benda pusaka atau bersejarah yang nantinya menempati museum.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved