Cerita Kampung Mati Yogyakarta, Dalamnya Ada Sosok Tangguh Penjaga Keseimbangan, Begini Kondisinya

Septi, siswi kelas 3 SD di Yogyakarta membuat kagum banyak orang. Mental Septi sudah terbentuk sejak dini.

Penulis: yudistirawanne | Editor: widi bogor
Tangkapan Layar Youtube Jejak Bang Ibra
Kisah Kampung Mati di Tengah Hutan Yogyakarta, Warganya Pilih Pergi Kini Hanya Tersisa 1 Rumah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Septi, siswi kelas 3 SD di Yogyakarta membuat kagum banyak orang.

Disaat kebanyakan anak seusianya tinggal dihunian layak dan mewah, namun tidak dengan Septi.

Mental Septi sudah terbentuk sejak dini.

Tinggal bersama orangtuanya di di kampung mati, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kulon Progo, Yogyakarta, tekad Septi untuk meraih cita-cita sangat tinggi.

Septi berkeinginan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi.

Untuk sampai ke sekolah, Septi harus jalan kaki sejauh 3 kilometer, setiap hari.

Namun begitu medan yang mesti dilewati Septi sangat terjal.

Ia harus melewati jalan setapak pinggiran jurang, hingga jembatan rusak.

"Aku senang tinggal di hutan. Aku bisa jaga hewan-hewanku," kata Septi.

Septi ke sekolah diantar, antara oleh ibu atau ayahnya.

"Kalau sama saya seringnya jalan kaki. kalau sama bapak digendong," kata ibu Septi.

"Karena tangannya besar," timpal Septi.

Baca juga: Penyebab Penduduk Tinggalkan Kampung Mati di Jogja, Penghuni Terakhir Tinggal Dalam Hutan Bambu

Kondisi rumah

Sementara itu, terkait kondisi rumah yang dihuni Septi dipaparkan oleh seorang Youtuber.

Dikutip dari channel YouTube Bang Ibra, awalnya ada tujuh rumah di kampung tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved