Cerita Kampung Mati Yogyakarta, Dalamnya Ada Sosok Tangguh Penjaga Keseimbangan, Begini Kondisinya

Septi, siswi kelas 3 SD di Yogyakarta membuat kagum banyak orang. Mental Septi sudah terbentuk sejak dini.

Penulis: yudistirawanne | Editor: widi bogor
Tangkapan Layar Youtube Jejak Bang Ibra
Kisah Kampung Mati di Tengah Hutan Yogyakarta, Warganya Pilih Pergi Kini Hanya Tersisa 1 Rumah 

Untuk memasuki Kampung Mati Sumbulan, pengunjung yang penasaran akan melewati persawahan milik warga.

Lantaran kampung yang kini ditinggalkan ini terletak di pertengahan sawah milik penduduk dan jauh dari pemukiman warga.

Bahkan jalan yang harus dilalui untuk menuju ke kampung mati tersebut saja masih jalan tanah dan tidak ada jalan aspal.

Hanya suasana sepi saat masuk ke kampung ini dan hanya terlihat beberapa penduduk yang mungkin dari kampung lain untuk memeriksa tanamannya saja.

Selain itu terlihat beberapa rumah yang sudah rusak dan terbengkalai karena ditinggalkan oleh penduduknya.

Sebelum ditinggalkan, kampung ini dulunya dihuni oleh 30 KK sebelum akhirnya para penduduknya meninggalkan kampung ini.

Pada tahun 1980, di kampung ini sempat berdiri sebuah pondok pesantren, pendirinya adalah seorang Kyai putra seorang ulama dari Demak.

Semenjak saat itu banyak sekali orang yang berbondong-bondong datang ke kampung ini untuk belajar ilmu agama Islam.

Namun semenjak sang pendiri pondok pesantren meninggal dunia, lama kelamaan pondok pesantren ini menjadi sepi.

Dengan semakin sepinya pondok pesantren, warga dan penduduk juga semakin lama juga ikut meninggalkan kampung ini.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved