TKI Taiwan Bawa Anak Majikan

Pantas Rela 15 Tahun Tak Pulang ke Indonesia Rawat Anak Disabilitas, Ibunda Siti Digaji Fantastis

Siapa sangka ibu kandung Siti Aisyah, TKI Taiwan yang bawa pulang anak majikan ternyata bernasib sama.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Youtube Faisal Soh
Siapa sangka ibu kandung Siti Aisyah, TKI Taiwan yang bawa pulang anak majikan ternyata bernasib sama. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Siapa sangka ibu kandung Siti Aisyah, TKI Taiwan yang bawa pulang anak majikan ternyata bernasib sama.

Sang ibu kandung, Asih (55), sudah 15 tahun bekerja sebagai TKW Taiwan merawata anak disabilitas.

Bahkan dari hasil kerjanya itu, Asih bisa mengirim setiap bulan ke Indonesia untuk membantu keperluan Siau Huang atau Sha Wang (26), anak majikan Siti yang dibawa ke Indonesia.

Ibu dan anak ini sama-sama telaten merawat anak disabilitas dan sudah menganggap seperti anak kandungnay sendiri.

Jika Siau Huang bisa berjalan, lain halnya dengan anak disabilitas yang dirawat oleh Asih.


Anak disabilitas yang dijaga oleh Asih ini tidak bisa berjalan dan harus dibopong sehari-harinya.

Namun, ia bisa berbicara meski tidak terlalu lancar.

Bahkan anak itu juga sekolah di sekolahan umum dan berprestasi.

Ia kini bahkan sudah lulus S2 dengan nilai yang tinggi.

Mengantarkan anak disabilitas hingga lulus S2, Asih TKI Taiwan sudah bekerja hampir 16 tahun di rumah majikannya.

"Udah 15 tahun mau 16, tadinya visa biasa, udah 14 tahun terus kan ada corona, dapat perpanjangan PPKM dua kali, jadi dua tahun. Bos udah bikinin KTP, TTM, jadi bisa kerja lebih panjang lagi," kata Asih dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Faisal Soh, Senin (5/6/2023).

Di usianya yang sudah tua, Asih pun sebenarnya sudah ingin pulang ke Indonesia dan istirahat di rumah.

Baca juga: Kisah Ibu Anak Jadi TKI Taiwan Sama-sama Rawat Anak Disabilitas, Asih Rela Berbagi Gaji Bantu Siti

Namun ia tidak tega meninggalkan anak disabilitas yang sudah ia rawat selama 15 tahun itu.

"Kalau saya ngomong mau pulang itu, dia suka nangis. Makanya saya sampe sekarang itu karena enggak tega, dia itu dari kecil, udah kaya anak sendiri," ungkap Asih.

Bahkan menurut dia, selama 16 tahun bekerja di majikannya, ia tidak pernah libur cuti sendirian.

Asih selalu mengajak anak disabilitas yang ia rawat itu, saat cuti dan pulang ke Tanah Air.

"Tahun 2017 sekeluarga (ikut ke Indonesia), saya ajak jalan-jalan ke Ancol," ungkap Asih.

Asih pun mengaku bangga anak asuhnya itu kini sudah lulus S2.


"Iya (bangga) pasti ada. Kalau dia itu pas sekolah bener-bener (tekun) di banding orang yang sehat, dia itu yang paling pintar ko, nilainya aja gak pernah rendah semesteran. Tinggi terus, semua guru-gurunya itu selalu muji dia," tutur Asih.

Asih pun sebenarnya sudah sempat mau pulang ke Indonesia untuk membantu Siti merawat Siau Huang.

Sehingga Siti bisa bekerja lagi di Taiwan untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.

Namun niatan itu gagal lantaran belum ada pengasuh pengganti untuk anak majikannya.

"Majikan pun menahan, sampai memohon-mohon, katanya aku takutnya nggak ada yang sebaik kamu, takutnya nanti ngurus anak aku langsung kabur," kata Asih.

Selain itu, Asih pun tidak tega meninggalkan anak disabilitas itu.


"Titi (panggilan adik laki-laki) rela gak rela dia juga. Dia sering nangis kalau saya ngomong ngomong pulang," katanya.

Baca juga: Terancam Digugat, Ibu Anak Disabilitas Taiwan yang Dirawat Siti Bakal Kena Pasal, Imigrasi Bersuara

Setiap bulannya, Asih selalu mengirim uang ke Siti untuk kebutuhan Siau Huang.

"Soalnya mana cukup usaha cuma jualan warung," kata dia.

Asih pun mengaku kini gajinya sudah cukup besar sehingga bisa mengirim ke Indonesia.

Gaji Asih di Taiwan pun cukup tinggi yakni hampir Rp 26 juta.

"Gaji pertama ya biasa umum, terus naik naik naik, Alhamdulillah sampai sekarang Rp 26 juta," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved