Prostitusi Online Puncak

Soal 16 Remaja yang Terjaring Prostitusi Online di Kawasan Puncak Bogor, Ini Kata Kemenkes

pihaknya juga sudah melakukan pencegahan, pengobatan serta pemantauan secara masif terkait penyakit yang ditimbulkan dari aktivitas prostitusi.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Ketua Tim Kerja HIVPIMS Direktorat P3MK Kemenkes, Dr. Endang Lukitosari. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara terkait maraknya prostitusi online yang terjadi di kawasan Puncak Bogor, pada beberapa waktu lalu.

Beberapa hari lalu, sebanyak 16 remaja terjaring razia prostitusi online di sebuah wisma di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Ketua Tim Kerja HIV PIMS Direktorat P3MK Kemenkes, Dr. Endang Lukitosari mengungkapkan, hal tersebut tentunya berdampak pada kesehatan masyarakat dan dirinya akan melakukan pengawasan serta penanganan dengan maraknya prostitusi online.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pencegahan, pengobatan serta pemantauan secara masif terkait penyakit yang ditimbulkan dari aktivitas prostitusi.

"Dunia makin berkembang ya, kami tentunya kembali lagi ke basic prevention yaitu, untuk orang yang beresiko, penemuan dini, pengobatan dini, pemantau pengobatan," ujarnya pada awak media, Senin (12/6/2023).

Lalu, Kemenkes juga akan terus masif melakukan pengawasan terutama dari segi pengobatan.

Bahkan, dalam hal ini pihaknya juga ikut serta melibatkan beberapa elemen masyarakat seperti Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan beberapa instansi terkait menjamurnya prostitusi online.

"Kalau dari sisi kesehatan bagai mana kita meriven, mendeteksi, mengobati, dan memantau surveilans-nya agar tidak terjadi lonjakan kasus," ungkapnya.

Baca juga: Fakta 16 Remaja Puncak Bogor yang Terlibat Prostitusi Online, Wisma Jadi Basecamp Tunggu Pelanggan

Selain perihal pengobatan bagi PSK, Kemenkes akan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder lainnya, agar para PSK tersebut tidak diperhatikan dari sisi medis saja, melainkan dilihat dari sisi koridor lainnya juga terutama dari kebutuhan ekonominya.

"Dampak-dampak hal lainya tentunya akan melibatkan dari pihak-pihak tertentu, hal ini tentunya akan memberikan kontribusi kepada para PSK dan lainnya," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved