MENGINTIP Kontrakan Driver Ojol Wanita yang Suaminya Terjerat Narkoba, Sindir Tetangga Depan Pintu

"Orang tua di Gang Beringin juga," terang Teh Nde.

Dalam satu hari ia mendapat penghasilan berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu.

Uang tersebut digunakan untuk makan.

"Kadang kalau punya beras masak sendiri. Makan pakai telur, pakai mi," kata Teh Nde.

Ia terlihat beberapa kali memposting video di depan kontrakannya.

Tampak kontrakan Teh Nde bercat putih, warnanya senada dengan pintu.

Terlihat kontrakannya merupakan petakan berendeng dengan kamar lain.

Tak ada furniture atau perabot di depan kontrakan driver ojol Purwakarta tersebut, hanya ada bambu dan gantungan untuk jemuran.

"Tebak, aku lagi manasin tetangga atau manasin motor ? gaskeun," kata Teh Nde di kontennya.

Di video lain, Teh Nde terlihat di dalam kontrakannya.

Tampak di video ada TV layar datar di dinding kontrakan driver ojol Purwakarta.

Teh Nde memang sudah memiliki jiwa pekerja sejak sebelum menikah.

Ia bercerita, pernah menjadi SPG rokok hingga resepsionist di sejumlah perusahaan.

Teh Nde memutuskan berhenti bekerja karena disuruh suaminya.

"Kalau gak berhenti mungkin gak seperti sekarang yah," kata Dedi Mulyadi.

Teh Nde mengaku sama sekali tidak takut kulitnya menjadi hitam dan kusam karena menjadi driver ojol Purwakarta.

"yang saya takutin gak makan, anak gak sekolah," katanya.

Ia memilih menjadi driver ojol Purwakarta karena bisa sekalian menjaga sang anak.

"Kalau saya narik, anak main sendiri sama teman-temannya," kata Teh Nde, driver ojol wanita di Purwakarta.(*)