'Saya Disuruh' Pengakuan Guru SMP Penculik Siswa di Tangsel, Tiga Pelaku Masih Buron

NA diminta untuk menyusul menggunakan mobil yang sudah sediakan GF di sekitar lingkungan sekolah.

Penulis: Damanhuri | Editor: widi bogor
Kolase Tribun Bogor/istimewa
'Saya Disuruh' Pengakuan Guru SMP Penculik Siswa di Tangsel, Tiga Pelaku Masih Buron 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang siswa SMP menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh gurunya sendiri berinisial GF.

Korban berinisial NA (15) berhasil ditemukan polisi diwilayah Kemang, Kabupaten Bogor.

Korban diketahui merupakan siswa SMP At Taqwa Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Saat ini, korban masih dalam kondisi trauma usai diculik oleh gurunya sendiri.

Kepada polisi, sang guru berinisial GF ini mengaku jika dirinya bukan pelaku utama penculikan.

"Kami sudah amankan untuk pelaku, tapi dia (GF) bilang bukan pelaku utama," kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto  saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

GF mengaku, jika dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan NA.

GF mengaku hanya berperan membisiki NA bahwa ada seseorang di mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.

"Perbuatannya (GF) hanya membantu bawa korban dari dalam area sekolah ke luar area sekolah, di mana pelaku sudah menunggu," imbuh dia.

Berdasarkan pengakuan GF, ada tiga pelaku utama yang menyuruhnya melakukan penculikan.

"Ada tiga pelaku yang masih kami kejar. Ketiga pelaku itu informasi dari GF," ucap Siswanto.

Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.

KRONOLOGI

Mengutip Kompas.com, penculikan bermula ketika NA sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolahnya, Pondok Benda Baru, Pamulang, pada Rabu (21/6/2023).

Korban yang duduk di bangku kelas 8 itu tiba-tiba disuruh pulang lebih awal oleh GF.

Kepada NA, GF menyampaikan bahwa orangtua korban sedang berada di Bandung.

NA diminta untuk menyusul menggunakan mobil yang sudah sediakan GF di sekitar lingkungan sekolah.

"Pelakunya wali kelas, makanya didengar omongannya sehingga si NA ikut aja. Dia (wali kelasnya) bilang, 'Kamu disuruh menyusul ke Bandung naik Grab, itu sudah bapak siapin mobilnya warnanya putih'," kata Wiwin, ayah korban penculikan dalam keterangannya Jumat (23/6/2023).

Mendengar omongan sang guru, korban pun bergegas menghampiri dan langsung masuk ke mobil tersebut pada pukul 09.15 WIB.

Pergerakan korban saat itu terekam kamera CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah. Sejak saat itulah korban dinyatakan hilang tanpa kabar selama 30 jam.

Rekaman CCTV detik-detik penculikan anak berkebutuhan khusus di Pamulang Tangsel. NA (15) ini diculik oleh pelaku yang salah satunya oknum guru wali kelasnya. Trauma dirasakan jadi korban penculikan. (istimewa)
Rekaman CCTV detik-detik penculikan anak berkebutuhan khusus di Pamulang Tangsel. NA (15) ini diculik oleh pelaku yang salah satunya oknum guru wali kelasnya. Trauma dirasakan jadi korban penculikan. (istimewa) ()

WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman kamera CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.

"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.

Polisi akhirnya menangkap pelaku GF dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.

"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap WS.

Korban Trauma

NA korban penculikan gurunya sendiri saat ini mengalami trauma,.

Siswa berkebutuhan khusus di Pondok Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) usai jadi korban penculikan.

"Saat ini anak saya secara mentalnya pasti trauma, mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, belum visum karena belum sempat ke dokter," kata Wiwin dikutip dari TV One.

Ilustrasi
Ilustrasi (net)

Menurut Wiwin, anaknya termasuk anak yang penurut karena kondisinya yang tergolong anak berkebutuhan khusus.

"Anak saya ini dibilang orangtua kamu ada di Bandung, kamu nyusul naik Grab. Karena anak saya anak penurut, dia anak berkebutuhan khusus, jadi dia percaya saja," kata Wiwin.

Wiwin meminta kasus ini diusut tuntas, Karena bukan dirinya secara pribadis aja yang resah, ia yakin kegelisahan juga dirasakan seluruh orangtua di seluruh Indonesia.

Apalagi, saat bertemu oknum guru anaknya ini menurut Wiwin GF mengatakan jika ia hanya disuruh.

"Ini yang saya minta, kasus ini segera diusut tuntas, otaknya, jaringan atau komplotan kah. ini saya rasa permintaan seluruh orangtua di Indonesia," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved