Meninggal Dunia saat Melaksanakan Ibadah, 61 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Dimakamkan di Tanah Suci

61 jemaah haji asal Provinsi Jawa Barat dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Editor: Damanhuri
TribunJakarta.com/Bima Putra
Calon jemaah haji tahun 2023 yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023). Wajah bahagia terpancar saat Marti dan suami tiba di Embarkasi Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (23/5/2023) pagi. Ia mengantre 11 tahun untuk naik haji. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- 61 jemaah haji asal Provinsi Jawa Barat dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Kabid Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, Resi Arisandi mengatakan, dari 61 jamaah haji yang meninggal itu, 6 diantaranya berasal dari Kota/Kabupaten Bekasi.

"Jadi untuk Jawa Barat sendiri yang meninggal sampai hari ini mudah mudahan tidak bertambah jumlahnya ya, itu ada 61 orang. Untuk Kabupaten Bekasi ada 4, untuk di Kota Bekasi ada 2," kata Resi Arisandi, Rabu (5/7/2023).

Resi Arisandi menambahkan, beberapa faktor yang menyebabkan jemaah haji meninggal dunia beberapa diantaranya yaitu menderita penyakit jantung hingga gangguan pernapasan.

Jemaah yang meninggal kini telah dimakamkan di tanah suci.

"Jadi semua di urus oleh kami. Karena kan dimakamkan disana jadi kita urus disana. Kalopun nanti minta keterangan kematian nanti kita ada, kita berikan dari arab saudinya sendiri dan pusat kesehatan haji disana, serta Kementrian Agama," katanya.

Sementara itu, data terdiri informasi yang didapat oleh Resi ada sebanyak 88 jemaah haji yang mengalami sakit sehingga harus dilakukan perawatan.

Mereka yang dirawat beberapa diantaranya mengalami kelelahan selama menjalani prosesi ibadah haji.

"Untuk yang sakit kemarin ada 88 jamaah Jawa Barat yang masih di rawat mudah mudahan nanti sehat semua saat kembali ke tanah air. Faktor kelelahan biasanya, karena haji ini kan ibadah fisik ya," katanya.

Disampaikan oleh Resi, dari 88 jemaah yang dirawat telah menunjukkan kondisi yang sudah membaik, sehingga para jemaah bisa kembali ke Indonesia.

Namun jika, jemaah masih memerlukan perawatan mereka akan dialihkan ke kloter terakhir.

"Biasanya kalo belum bisa pulang, kita alihkan ke kloter lain, tapi kalau nanti sampai kloter terakhir belum pulang nanti ada petugas dari Indonesia yang datang ke sana untuk menjaga di periode berikutnya," ucapnya. 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com

 

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved