Melihat Tradisi Warga Puncak Bogor Saat Tahun Baru Islam, Pawai Obor Hingga Gelar Pengajian

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - 1 Muharram atau Tahun Baru Islam bagi masyarakat Puncak Bogor dijadikan momentum akbar untuk berkumpul, bersilaturahmi hingga berbagi kepada sesama.

Warga sekitar, Dedi Moddy (36) menjelaskan, acara Tahun Baru Islam di kawasan Puncak Bogor merupakan acara turun-temurun dan sudah ada sejak dahulu.

"Acara 1 Muharram di sini (puncak) mah sudah ada sejak dulu, setiap tahun," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (19/7/2023).

Ia menambahkan acara yang dihelat di setiap daerah di kawasan puncak biasanya berbeda-beda.

"Kalau di daerah saya (Tugu Selatan) sewaktu saya kecil mah belum ada pawai obor, adanya pengajian, di masjid dan di wilayah (RT/RW) masing-masing," ungkapnya.

Selain pengajian, santunan anak yatim pun turut menghiasi acara tahun baru Islam yang dihelat di khususnya Desa Tugu Selatan itu.

"Biasanya di pengajian itu kalau daerah saya ada santunan anak yatim, kalau di 1 Muharram itu kita menyebutnya tanggalnya anak yatim," tandasnya.

Dirinya juga menceritakan kalau pawai obor itu di daerahnya ada pada tahun 2000an.

"Kalau pawai obor itu adanya sekitar tahun 2010an lah, meskipun pawai obor ada, pengajian juga masih banyak, santunan anak yatim juga masih. Jadi memang dari dulu begini, sudah tradisi," terangnya.

Selain itu dirinya juga mengaku kalau acara tahun baru Islam yang dihelat setiap tahun itu dananya merupakan hasil kolektif dari masyarakat.

"Kalau uangnya itu hasil udunan (patungan) dari masyarakat, untuk pengajian, untuk santunan anak yatim juga," pungkasnya.

Dedi menjelaskan kalau tradisi di kawasan puncak Bogor mengenai perayaan tahun baru Islam itu tidak akan hilang, bahkan akan terus berkembang.

Sebab menurutnya itu merupakan simbol rasa syukur umat Islam d kawasan puncak khususnya tentang anugerah hidup yang masih diberikan oleh sang pencipta.

"Tradisi seperti ini tidak akan hilang, bahkan menurut saya akan terus berkembang. Ini penting sebab ini simbol umat Islam di puncak khususnya tentang rasa syukur masih diberi nafas untuk hidup oleh Allah," pungkasnya.