Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tewas di Bogor

BEDA Versi Kronologi Bripda Ignatius Tewas Tertembak, Ayah Ungkap Bukti Rekaman Soal Senior Almarhum

Ayah bongkar bukti rekaman soal kronologi penyebab Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak. Rekaman tersebut berkaitan dengan perilaku senior

|
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Instagram
Ayah bongkar bukti rekaman soal kronologi penyebab Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak. Rekaman tersebut berkaitan dengan perilaku senior almarhum di TKP 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Beda versi kronologi tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco disampaikan sang ayah, Y.Pandi.

Penjelasan dari Y.Pandi berbeda jauh dari alibi yang sempat disampaikan pihak Densus 88.

Hal tersebut berkaitan dengan pemicu Bripda Ignatius Dwi Frisco tertembak seniornya dengan senjata api.

Sebelumnya diwartakan, Bripda Ignatius tewas usai tertembak di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Minggu (23/7/2023).

Pemuda 21 tahun yang karib disapa Riko itu seketika meninggal dunia usai terkena senjata api dari seniornya.

Perihal pemicu penembakan tersebut, bereda isu adanya pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

Namun isu tersebut buru-buru dibantah Juru Bicara Densus 88.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Wartakota, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyebut bahwa tidak ada pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

"Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran)," kata Kombes Aswin Siregar, Kamis (27/7/2023).

Adapun penyebab kematian Bripda Ignatius menurut Kombes Aswin Siregar adalah karena kelalaian pelaku.

Untuk diketahui, pelaku dan korban sama-sama anggota Densus 88.

Baca juga: Tewas Tertembak Teman Polisi Saat Merantau dari Melawi, Bripda Rico : Hidup di Jakarta Itu Keras

"Peristiwanya adalah kelalaian, pada saat mengeluarkan senjata dari tas, sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya," imbuh Kombes Aswin Siregar.

Adapun kini polisi telah menetapkan dua tersangka atas kematian Bripda Ignatius.

"Terhadap Tersangka yaitu Saudara Bripda IMS dan Saudara Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Bripda Ignatius Dwi Frisco rupanya sempat membalas pesan Instagram yang dikirim oleh teman wanitanya sesaat sebelum dikabarkan meninggal dunia.
Bripda Ignatius Dwi Frisco rupanya sempat membalas pesan Instagram yang dikirim oleh teman wanitanya sesaat sebelum dikabarkan meninggal dunia. (Kolase)

Beda Kronologi dari Ayah Korban

Sementara Densus 88 telah bersuara, pihak keluarga korban yakni orangtua Bripda Ignatius belakangan turut angkat bicara.

Dalam wawancara bersama Tribun Pontianak, ayah Bripda Ignatius, Y.Pandi menjelaskan detail kronologi kematian putra kesayangannya.

Bertempat di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Y.Pandi mengungkap detik-detik saat ia mendengar penjelasan dari penyidik kepolisian terkait penyebab kematian Bripda Ignatius.

Momen itu terjadi pada hari Senin (24/7/2023) setelah Y.Pandi dan istrinya diminta datang ke Jakarta.

Kala itu Y.Pandi hanya diberitahu bahwa Bripda Ignatius sakti keras, bukan meninggal.

Baca juga: Hasil Otopsi Jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Terkuak, Hanya Ada Satu Luka Tembak di Bagian Ini

Sampai akhirnya Y.Pandi dan istri diajak berbincang oleh tim dari Densus 88 guna membicarakan fakta sebenarnya.

"Sampai pada sebelum kami ketemu anak kami, setelah itu pimpinan dari tim Densus dan penyidik Densus 88 memanggil kami di sebuah ruangan untuk menyampaikan hasil kronologi kejadian," ungkap Y.Pandi.

Namun sebelum memulai pembicaraan, Y.Pandi izin untuk merekam percakapannya dengan anggota Densus 88 itu.

Beruntung, pihak Densus 88 pun mengizinkan Y.Pandi merekam pembicaraan mereka.

"Saya sampaikan 'sebelum bapak ibu menyampaikan ini, saya izin rekam dulu. Hari ini oke saya dengar bapak-bapak menyampaikan saya paham, tapi besok lusa ketika saya pulang bawa jenazah anak saya, belum tentu saya menjawab apa yang diminta keluarga saya, kronologi kejadiannya bagaimana, dengan adanya rekaman ini saya enggak bicara lagi, ini rekamannya, itu bukti konkret'. Mereka bersedia direkam," kata Y.Pandi.

Dari perbincangan itu terkuak kronologi tewasnya Bripda Ignatius.

Ayah mengurai kejanggalan di balik kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang tewas ditembak polisi berinisial Bripda IMS pada Minggu (23/7/2023)
Ayah mengurai kejanggalan di balik kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang tewas ditembak polisi berinisial Bripda IMS pada Minggu (23/7/2023) (kolase Youtube)

Yakni kejadian bermula saat tiga senior Bripda Ignatius mendadak datang ke kamar Riko.

Gara-gara ada pertengkaran dan kesalahpahaman, ketegangan pun terjadi antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

Hingga akhirnya Bripda Ignatius terkena tembakan dari seniornya itu.

"Ada yang menyampaikan bahwa kronologi anak saya ini awalnya dari seniornya ada tiga, seniornya datang ke kamar dia (Riko). Menurut berita, mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin sedikit kesalahpahaman dengan anak saya dengan tiga seniornya ini tadi. Tidak sengaja seniornya mengambil senpi yang ada di tas, terus tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban," ujar Y.Pandi.

Dari rekaman tersebut, Pandi pun mengetahui hasil pemeriksaan dari jenazah putranya.

Bahwa ada peluru yang tembus sehingga menyebabkan belakang telinga Bripda Ignatius terluka hingga bolong lalu dijahit.

"Tepatnya dari batang leher telinga kiri ini tembus ke bawah telinga kanan, dengan luka yang ada, senjata tadi itu artinya anak saya luka terluka tembakan. Kemudian anak saya seketika jatuh dan sepertinya meninggal usai ditembak. Jadi tembakan maut yang membuat dia kehilangan nyawa," imbuh Y.Pandi.(*)

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved