Sadis! 4 Sekuriti Aniaya Pengunjung Ancol hingga Tewas, Korban Sempat Diajak Keliling Naik Gran Max
Karena ketakutan orang yang mereka aniaya meninggal dunia, keempat petugas berinisial P (35), H (33), K (43) dan S (31) tersebut kini telah
"Dari interogasi tersebut terjadi lah tindak pidana ini, P ini melakukan pemukulan menggunakan tangan kosong, kemudian dilanjutkan melakukan pemukulan menggunakan sebuah benda yaitu potongan bambu sembari dia melakukan interogasi," ujarnya.
Atas perbuatannya itu, keempat pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUA Pidana Ayat 2 ke-3E dan Pasal 351 Ayat 3 tentang kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Gustiyana mengungkapkan, ketika korban sudah lemas pascapenganiayaan, para pelaku panik dan membawa tubuhnya keliling menggunakan mobil.
Saat itu lah di tengah kepanikannya, para pelaku menelepon pimpinan mereka.
"Akhirnya karena sudah pusing tidak tahu melakukan apa akhirnya dia menelpon chief security (kepala sekuriti)," ungkap Gustiyana di Mapolsek Pademangan, Senin (31/7/2023) dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Diamuk Masa, Copet di Jakarta Santai: Enggak Berasa
Gustiyana mengatakan, para pelaku enggan membawa korban ke rumah sakit karena ketakutan menghadapi konsekuensi atas apa yang mereka lakukan.
Namun, setelah berjam-jam berdiskusi, para pelaku akhirnya menyerah dan berniat mengakui perbuatan mereka.
"Awalnya pelaku melaporkan bahwa si korban ini pingsan chief security memerintahkan untuk dibawa ke rumah sakit memberikan pertolongan pertama," ucap Gustiyana.
"Karena mereka takut membawa si korban ini ke rumah sakit karena diduga sebagai korban tindak pidana, mereka diamkan dari pukul 17.00 WIB sampai 19.30 WIB," sambungnya.
Korban pun dinyatakan meninggal di dalam mobil saat tubuhnya dibawa keliling oleh para pelaku.
Dalam kondisi lemas setelah dianiaya, tubuh Hasanuddin dimasukkan ke dalam mobil Daihatsu Gran Max oleh para pelaku dan dibawa keliling sebelum akhirnya tutup usia.
Baca juga: Alibi Dokter Makmur Soal Kasus Aniaya Bocah di Warkop Makassar: Spontan Tiba-tiba Saya Mengelak
"Sesudah penganiayaan korban sudah lemas, ada terpikirkan dari para pelaku ini untuk melepaskan, bahasa dari mereka itu melepaskan, dibawa lah korban ke mobil Gran Max, mobil operasional," ucap Gustiyana.
Pada saat membawa tubuh korban, para pelaku panik lantaran mobil mereka sempat mogok di Jalan Lodan Raya.
Alhasil, para pelaku pun mendorong mobil itu masuk kembali ke dalam kawasan Ancol untuk mencari tempat aman dari pantauan warga.
"Mereka putar balik ada jalur di sebelah kiri di (restoran) Jimbaran, ada jalur kecil dia masuk ke sana menggunakan mobil itu," ucap Gustiyana.
Mobil Gran Max Kecelakaan dengan Truk Box di Tanjungsari Bogor, Sopir Terjepit di Ruang Kemudi |
![]() |
---|
Diciduk Polisi, Maling di Toko Kelontong Cilebut Bogor Pernah Beraksi 6 Bulan Lalu |
![]() |
---|
Tampang Pelaku Tawuran yang Bacok Polisi di Tegal Gundil Bogor, Ternyata Residivis Pencurian |
![]() |
---|
Tergelincir di Jalan Raya Kemang Bogor, Seorang Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk |
![]() |
---|
Copet Bogor Nekat Beraksi di Acara Presiden Prabowo Subianto, Nasibnya Kini Belum Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.