INI Identitas 3 Saksi Kasus Subang yang Diperiksa Lagi, Danu Akan Jadi Tersangka? Pengacara Bersuara

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hampir dua tahun berlalu, kasus pembunuhan ibu dan anak yang dikenal dengan nama kasus Subang kembali diselidiki pihak kepolisian.

Insiden tragis yang menewaskan Tuti dan Amalia pada 18 Agustus 2021 itu akhirnya kembali diulas Polda Jabar.

Sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (2/8/2023), penyidik kembali memeriksa tiga saksi penting dalam kasus Subang.

Fakta itu diungkap Indra Zainal selaku kepala desa Jalan Cagak, Subang, lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi.

Dapat banyak info dari para saksi hingga pengacara, Indra Zainal yang masih punya hubungan darah dengan para korban pun mengungkap kabar terbaru kasus Subang.

Bahwa hari ini ada dua saksi yang diperiksa penyidik Polsek Jalan Cagak.

Mereka adalah Arigi dan saudaranya. Arigi adalah putra Mimin, anak sambung Yosef.

Baca juga: Masih Ingat Kasus Subang? Polisi Kembali Periksa Saksi, Ada yang Ketar-ketir Rahasia Yayasan Terkuak

Seperti diketahui, Yosef memiliki dua istri, yakni almarhum Tuti korban pembunuhan dan Mimin.

Sebelumnya, Arigi memang sempat dicurigai terlibat pembunuhan Tuti dan Amalia.

Namun hingga kini polisi belum menetapkan satu pun tersangka.

"Saya sudah teleponan dengan pihak pengacara bapak Yosef, Rohman, bahwa hari ini Arigi dan saudaranya terkait akan diperiksa hari ini di Polsek Jalan Cagak," kata Indra Zainal dilansir TribunnewsBogor.com dalam kanal Youtube-nya.

Sebelum Arigi dan saudaranya, penyidik kepolisian terlebih dahulu memeriksa satu saksi.

Tepatnya pada Selasa (1/8/2023) polisi kembali memeriksa Dedi.

Dedi adalah mantan pegawai Yayasan Bina Prestasi Nasional milik korban dan suaminya, Yosef.

Diduga Dedi diperiksa kembali lantaran informasi perihal yayasan milik korban, Tuti bernama Yayasan Bina Prestasi.

Pengacara Danu Ikut Bersuara

Sementara itu, di tengah gencarnya penyidik kembali memeriksa saksi, pihak saksi yang lainnya turut mengurai tanggapan.

Salah satunya adalah kubu Danu yakni pengacaranya, Achmad Taufan.

Seperti diketahui, Danu adalah saksi kunci yang sempat bertemu korban beberapa hari sebelum pembunuhan. Danu juga sempat dituding terlibat kasus Subang.

Jadi sosok yang paling sering dan dicurigai ikut dalam pembunuhan Tuti dan Amalia, Danu sempat ketar-ketir.

Hal tersebut membuat Danu akhirnya didampingi pengacara.

Ditanya soal kemungkinan jika Danu jadi tersangka, Achmad Taufan memberikan jawaban tegas.

Hal itu diungkap Taufan saat diwawancarai Youtube Heri Susanto dan Bang Jeck.

"Misal klien bapak (Danu) dijadikan tersangka, mungkin dari temuan forensik, digital forensik, nanti Bang Taufan siap mendampingi sampai pengadilan?" tanya Bang Jeck dilansir dari Youtube Heri Susanto.

"Kita dari awal sudah niat untuk membantu. Pertama yang saya sampaikan ke Danu dan Yoris, saya ingin kejujuran dari mereka bahwa mereka tidak dalam bagian dari pelaku pembunuhan," ujar Achmad Taufan.

Masih mempercayai kliennya, Taufan menyebut Danu tak terlibat pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Sampai hari ini yang kita ketahui bahwa Danu tidak bagian dari pelaku dan tidak melakukan hal-hal terkait pembunuhan tersebut sehingga kami membulatkan tekad membantu Danu dan keluarga," akui Achmad Taufan.

Namun seandainya nasib berkata lain, Taufan mengaku akan tetap mendampingi Danu hingga ke pengadilan.

"Tapi seandainya Danu adalah ternyata bagian dari pelaku, ya kami tetap akan secara profesional karena tanggung jawab sebagai lawyers. Siapapun yang mengalami permasalahan hukum dan tuntutan lebih dari lima tahun itu wajib didampingi kuasa hukum," ungkap Taufan.

"Bukan seandainya Danu tersangka kami akan membela mati-matian supaya tidak tersangka, kalau memang Danu pelaku dan kita konfirmasi beliau baru jujur, kami tetap normatif membela dia sebagai manusia. Tapi masalah hukumnya tetap di pengadilan, kita harus tunduk kepada hukum yang berlaku," sambungnya.

Baca juga: Kabar Terkini Saksi Kunci Kasus Subang, Tinggal Bersama Istri ke 2 Kini Legowo Soal DNA Asing di TKP

Ada yang Ketakutan Rahasia Yosef Terbongkar

Sebelumnya diwartakan, Dedi yang kembali diperiksa penyidik sempat bercerita kepada Indra Zainal terkait Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Cerita perihal yayasan milik Yosef dan mendiang Tuti itu pun sempat diurai Dedi dalam kanal Youtube Yahya Mohammed.

Dikutip TribunnewsBogor.com, Dedi mengungkap sosok yang ketakutan ditanya soal kasus Subang. Ternyata ada yang diam-diam ketakutan saat disinggung kasus pembunuhan keji tersebut.

Bukan kerabat, suami atau anak-anak, sosok yang ketar-ketir tersebut adalah Wahyu, mantan kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi.

Diceritakan Dedi, Wahyu sejatinya masih menjabat sebagai kepala sekolah pasca-peristiwa pembunuhan.

Pun saat pencarian Dana BOS untuk sekolah, Wahyu masih yang penanggung jawab.

Namun pada Oktober 2021 usai dua bulan pembunuhan, gelagat Wahyu terlihat aneh.

Yakni pada saat hendak mencairkan Dana BOS, Wahyu tak mau didampingi Dedi, Yosef selaku pemilik yayasan dan suami almarhum Tuti.

"Dulu pernah mau pencarian sama Wahyu, itu enggak mau sama saya sama Yosef, dia pengin sama anggota (kepolisian). Pas pencarian dijemput (oleh pihak kepolisian), dalam rangka pencairan BJB itu," ujar Dedi.

Baca juga: Nasib Kasus Pembunuhan di Subang, Hampir 2 Tahun Berlalu, Rumah Tuti dan Amel Kini Berpenghuni?

Padahal kala itu Dedi hendak menerima Dana BOS sebesar Rp77 juta untuk SMK dan Rp51 juta untuk SMP.

Atas perilakunya tersebut, Dedi sempat curhat ke Dedi. Bahwa ia takut rahasia yayasan terbongkar gara-gara kasus pembunuhan tersebut.

"Wahyu sempat takut sama media, takut ditanya-tanya. Waktu saya ngobrol sama Wahyu, kemungkinan dari yayasan takut terbongkar, kan dia tanda tangan apa-apa. Misalnya pembunuhan, nyangkutnya dari yayasan. Takutnya gitu kata Wahyu," pungkas Dedi.

"Waktu BAP juga (Wahyu) langsung sakit, enggak kuat mental, sempat izin kan dulu hilang katanya," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News