Upaya Taman Safari Bogor untuk Mengembangbiakkan Panda, Dokter Hewan Bilang Begini

Panda di Taman Safari Bogor bernama Cai Tao merayakan ulang tahunnya yang ke-13.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Cai Tao saat Ulang Tahun ke-13 Taman Safari Bogor, Minggu (6/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Panda di Taman Safari Bogor bernama Cai Tao merayakan ulang tahunnya yang ke-13.

Head of medical animal Taman Safari Indonesia (TSI) group, drh Bongot Huaso Mulia, panda yang baru saja berulang tahun pada 4 Agustus kemarin usianya masih sehat, dan masih berpotensi untuk melakukan reproduksi.

"Cai Tao kondisinya dalam keadaan sehat, di usia yg ke 13 ini untuk panda merupakan usia prima ya jadi merupakan usia yg sangat produktif, usia yang prima, usia yang dimana kesehatan dan reproduksinya itu sangat potensial," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Minggu (6/8/2023).

Meskipun potensial untuk memberikan keturunan, namun selama hidupnya Panda jantan bernama Cai Tao ini belum pernah memberikan keturunan.

Menurut Bongot Huaso Mulia, gagalnya inseminasi (pengembangan reproduksi) panda Cai Tao ini bukan karena sperma yang dihasilkan panda ini kurang bagus, melainkan karena faktor lain seperti waktu inseminasinya yang kurang tepat misalnya.


"Cai Tao ini baru tahun lalu dilakukan pencobaan inseminasi yang pertama tetapi hasilnya memang belum maksimal gitu ya, ya bisa jadi faktornya ada di betina juga, bisa jadi panda seasonnya juga, pada musimnya juga, tapi kalo dari apa kita bilang, kualitasnya spermanya sangat bagus," katanya.

Meskipun pernah gagal memberikan keturunan pada tahun lalu, pihak TSI melalui dokter hewan (drh) Bongot Huaso Mulia, masih yakin kalau panda Cai Tao ini bisa memberikan keturunan.

Sebab menurutnya selain usianya masih produktif faktor cuaca di Taman Safari Bogor juga cukup mendukung.

"Sangat bisa, sangat bisa (reproduksi) ada 2 faktor tapi faktor pertama daripada keberhasilan reproduksi dari panda adalah jumlah intensitas cahaya, jadi dengan demikian jumlah intensitas cahaya yang konsisten," bebernya.

"Paling tidak sama dengan asal usul dia di Chengtu (China) Itu harapannya siklus reproduksinya akan normal, kira kira begitu, jadi yang pertama adalah jumlah intensitas cahaya, yang kedua adalah suhu," paparnya.

Keyakinan TSI terhadap Cai Tao yang bisa memberikan keturunan tersebut sudah dilakukan assessment oleh tim khusus dari China, dengan begitu pihaknya optimis kalau Cai Tao dapat memberikan keturunan Panda yang lucu.

"Kebetulan kita sudah di assessment oleh expert dari china kira kira 2 minggu yang lalu menyatakan bahwa kondisi dan jumlah cahaya disini cukup baik, cukup konsisten, sama dengan daerah asalnya, jadi kita optimis aja," ungkapnya.

Dengan usia Panda Cai Tao yang sudah lebih dari satu dekade ini, pihak TSI berharap panda tersebut dapat segera memberikan keturunan, agar keberlangsungan hidup panda di TSI bisa tetap lestari.

"Ya tentu harapannya punya anak gitu karena memang Cai Tao harus punya keturunan lah, nah tahun ini kita tidak akan hanya menginseminasi, tapi kita akan melakukan pembekuan spermanya Cai Tao, jadi sperma Cai Tao ini setelah pembekuan kita juga bisa kirim ke china untuk di inseminasi disana, kira kira gitu," pungkasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved