Suami Istri Tewas

25 Tahun Lebih Mengabdi, Warga Desa Curug Merasa Kehilangan Sosok Bidan Desa yang Tewas Mengenaskan

Kepala Desa Curug, Aton mengungkapkan, MH sudah tinggal di wilayah Desa Curug sejak masih gadis.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Rumah pasutri di Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor yang tewas mengenaskan, Senin (7/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JASINGA - Warga Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor merasa terpukul atas meninggalnya bidan desa berinisial MH (48) secara tragis.

Sebab, MH merupakan sosok yang sangat berjasa di wilayah tersebut terutama dalam membantu warga yang melakukan persalinan.

Kepala Desa Curug, Aton mengungkapkan, MH sudah tinggal di wilayah Desa Curug sejak masih gadis.

Aton menerangkan, MH merupakan perantau dari Jakarta yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat Desa Curug.

"Saya tepatnya kurang tau, tapi dari semenjak dia gadis sudah mengabdi di Desa Curug. Sudah lebih dari 20 tahunan tinggal di Desa Curug itu," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Senin (7/8/2023).

Kemudian MH menikah dengan MI (52) yang merupakan warga asli Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Keduanya dikaruniai dua orang anak, untuk anak pertama yaitu seorang pria yang saat ini tengah duduk dibangku kuliah. Sedangkan anak keduanya merupakan seorang wanita yang baru menginjak masa remaja.

Untuk MI (52), ia memiliki bekerja sebagai wiraswasta tanpa adanya jabatan, berbeda dengan sang istri yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Atas meninggalnya bidan desa tersebut, kata Aton, warga pun sangat merasa kehilangan.

"Kami warga masyarakat Desa Curug sangat merasa kehilangan, karena tadi disampaikan pengabdian dia itu sangat luar biasa untuk warga Desa Curug," ucapnya.

Meski begitu, MH bukanlah satu-satunya bidan yang ada di wilayah Desa Curug. Terdapat bidan lainnya yang membuka praktek di wilayah tersebut.

"Bidan di Desa Curug ada tiga, cuma itu baru ada sekitar dua tahun terakhir, yang terkenal itu ya korban," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua RT setempat, Yana. Ia mengaku mengenal sosok korban sejak masih muda.

"Udah lama tinggal di sini, 25 tahun mah lebih, anaknya aja umur 23 tahun. Orangnya (korban) bergaul biasa, cuma kalau ada kegiatan aja," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved