Mahasiswa KKN Unida Bogor Ajarkan Pelaku UMKM Melek Teknologi

Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Tribunnews Bogor/WahyuTopami
Kelompok KKN Desa Banjarwaru, Universitas Djuanda Helat Sosialisasi pentingnya memanfaatkan Digitalisasi untuk Penjualan. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kelompok 6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Djuanda (Unida) gelar sosialisasi berbasis teknologi guna meningkatkan kemampuan penjualan di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Minggu (13/8/2023).

Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Menurut salah satu mahasiswa KKN, Isma Kusmiati, menjelaskan kalau pihaknya bukan hanya menyampaikan atau melakukan sosialisasi saja.

Melainkan mendampingi para pelaku UMKM dengan cara memberikan 3 program yang akan diberikan pada para kelompok UMKM tersebut.

Terutama terbatasnya jaringan internet dan terbatasnya pengetahuan pelaku usaha tentang market place. Bahkan beberapa pelaku usaha mengeluhkan platform fee (biaya aplikasi) yang mengurangi keuntungan produsen atau penjual.

"Program membuat foto produk, mendesain logo dan pengemasan produk. Selain itu dari anggota lainnya program Administrasi Publik Fisip Unida Bogor memberi pelatihan pendampingan terkait tata kelola keuangan," ujarnya pada TribunnewsBogor.com.

Menurutnya memanfaatkan kemajuan teknologi sangat penting guna keberlangsungan hidup sebuah entitas bisnis. Terlebih di era digitalisasi saat ini, sebuah produk makanan bukan hanya soal rasa, melainkan soal kemasan pun menjadi salah satu tolak ukur guna meningkatkan penjualan suatu produk.

Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 6 di Banjarwaru Ciawi, Kordinator program Sosialisasi, Bimbingan Pelatihan Berwirausaha (Sembilan Perwira), Isma Kusmiati mengatakan ada 3 program yang akan di berikan kepada pelaku UMKM yang menjadi sasarannya. Dan pelaku UMKM di titik sasaran di Banjarwaru Ciawi bergerak di bidang usaha makanan kering dan basah (cemilan).

"Foto produk harus di buat dengan cara khusus, seperti menggunakan background putih dan ada ornamen dan yang penting cahaya harus baik, bisa gunakan ring light lampu lingkaran dan dengan tambahan ornamen seperti bunga hasil foto dari kamera standard terlihat mewah dan jelas," tandasnya.

Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Irma Purnamasari ,S.sos.,M.Si., mengatakan selain persoalan marketing yang harus terkemas dengan baik, dirinya menyampaikan para pelaku UMKM, khususnya di Desa Banjarwaru harus bisa membuat laporan keuangan yang baik dan benar, demi terciptanya koridor bisnis yang sehat.

"Ada 3 persoalan umum yang biasanya yang di alami pelaku UMKM pangsa pasar produk, bahan baku dan permodalan, karena biasanya banyak pelaku UMKM yang akses dan informasi permodalan terbatas salah satunya adalah membuat laporan pembukuan yang benar", pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved