Bayi Tertukar di Bogor

Nasib 2 Bayi Tertukar di Bogor Usai Hasil Tes DNA Tak Identik, Langsung Dikembalikan ke Ibu Kandung?

Dua bayi tertukar di Bogor itu tampak tidak menangis saat dipertemukan dengan ibu kandungnya masing-masing.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Ist dan Kompas TV
Nasib dua bayi tertukar di Bogor setelah hasil tes DNA keluar, apakah akan segera dikembalikan ke orangtua masing-masing? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Dua bayi tertukar di Bogor akhirnya dipertemukan setelah hasil tes DNA keluar.

Momen pertemuan pertama dua bayi tertukar di Bogor ini diwarnai perasaan haru.

Kedua bayi itu bahkan tidak menangis saat dipertemukan dengan ibu kandungnya masing-masing.

Baik Ibu D dan Siti Mauliah pun terlihat sudah tenang saat kedua bayi itu dipertemukan.

Hasil tes DNA membuktikan kalau dua bayi tersebut benar tertukar.

“Fix 99,99 persen bahwa anak tersebut memang tertukar,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Jumat (25/8/2023) malam.

Hasil tes DNA menyatakan kedua bayi itu tidak identik dengan orangtua yang merawatnya selama setahun ini.

Hal ini tentunya sudah diketahui sebelumnya oleh Siti pada tes DNA yang pertama.

Namun hal ini menjadi kenyataan yang mengejutkan bagi Ibu D atau Dian.

Apalagi Dian selama setahun ini tidak merasakan adanya keanehan pada bayi yang ia rawat selama ini.

Butuh waktu cukup lama bagi Dian hingga akhirnya mau melakukan tes DNA.

Mentalnya sebagai seorang ibu harus dipersiapkan, sebab ia sangat menyayangi anak tersebut.

PENGUMUMAN Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Polisi Pastikan 2 Bayi Tertukar di Rumah Sakit
PENGUMUMAN Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor, Polisi Pastikan 2 Bayi Tertukar di Rumah Sakit (Tangkapan Layar KompasTV)

Pun saat mengetahui hasilnya bahwa sang anak tidak identik dengan dirinya, Dian pun sempat histeris.

Dian bahkan pingsan saat berada di ruang mediasi Polres Bogor.

Sebelum disampaikan ke publik, pihak Polres Bogor terlebih dahulu menyampaikan hasil tes kepada Siti dan Dian secara tertutup.

Dalam mediasi tersebut, kedua ibu bayi tertukar bahkan histeris dan menangis.

“Ada yang sempat pingsan,” kata Rusdy Ridho usai mediasi.

Menurut Rusdy, yang pingsan tersebut yakni dari pihak keluarga dan korban (Dian atau Ibu D).

Ia juga mengungkap kalau yang pingsan itu lebih dari satu orang.

“Lebih ke histeris,” katanya lagi.

Ia juga mengatakan kalau proses mediasi itu diwarnai isak tangis oleh seluruh pihak yang hadir di ruangan tersebut.

“Kapolres juga nangis, dari Deputi Kementerian, semua juga ikut merasakan apa yang dirasakan pada korban,” tuturnya.

Penampakan kedua bayi tertukar di Bogor saat dipertemukan di satu ruangan bersama pihak Ibu S dan Ibu D dalam mediasi hasil tes DNA di Polres Bogor, Jumat (25/8/2023).
Penampakan kedua bayi tertukar di Bogor saat dipertemukan di satu ruangan bersama pihak Ibu S dan Ibu D dalam mediasi hasil tes DNA di Polres Bogor, Jumat (25/8/2023). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Bahkan menurut Rusdy, mediasi sempat ditunda menunggu kedua pihak korban tenang terlebih dahulu.

Kemudian setelah keduanya tenang, barulah akhirnya dipertemukan kembali.

Bahkan kedua dua bayi tertukar itu juga dipertemukan di ruangan tersebut.

Momen pertemuan pertama dua bayi tertukar ini berlangsung haru.

Terlihat pada foto yang diterima wartawan, Siti dan Dian tampak tenang.

Mereka duduk di sofa hitam sambil memegang bayi yang mereka rawat masing-masing.

Pada foto itu terlihat bayi yang selama ini dirawat oleh Siti lebih aktif daripada bayi yang dirawat oleh Dian.

Kedua bayi ini juga sama-sama berinisial G.

Saat dipertemukan, keduanya tampak tidak menangis sama sekali.

Mereka hanya saling menatap satu sama lain.

Bahkan terlihat pula, Siti memandangi anak kandungnya yang dipegang oleh Dian.

Pun dengan Dian, ia menatap anak kandungnya yang dipegang oleh Siti.

“Dua bayi itu dipertemukan sama Pak Kapolres habis maghrib,” kata Rusdy lagi.

Tampaknya, untuk menjaga mental keduanya, bayi tersebut tidak langsung dikembalikan kepada orangtua kandungnya masing-masing.

Melainkan melalui tahapan yang membutuhkan waktu sekitar empat minggu.

Hal tersebut berdasarkan arahan dari Deputi Bidan Perlindungan anak.

Tak hanya dikembalikan ke orangtuanya bilogisnya masing-masing, kedua bayi ini juga secara resmi diangkat menjadi anak asuh Polres Bogor.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved