Akal-akalan Paspampres Peras Pria Aceh, Modal Map Ingin Dapat Rp 50 juta, Korban Diseret Saat Salat

Akal-akalan Oknum Paspampres Peras Pria Aceh, Korban Diseret Saat Salat, Modal Map Ingin Dapat Rp 50 juta

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Instagram
Akal-akalan Oknum Paspampres Demi Dapat Rp 50 juta dari Pria Aceh 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terjawab sudah akal bulus oknum Paspampres yang siksa pemuda asal Aceh, Imam Masykur sampai tewas.

Oknum Paspampres tersebut bahkan mengaku sebagai anggota Polisi saat menyeret Imam Masykur yang sedang solat.

Pemuda berusia 25 tahun itu tewas setelah disiksa Praka Riswandi Manik, Praka HS dan Praka J.

Video penyiksaan Imam Masykur bahkan viral di media sosial.

Dalam video viral di media sosial, punggung Imam dipukuli hingga terluka parah.

Imam juga berusaha menghubungi keluarganya lewat telepon untuk mentransfer uang tebusan Rp 50 juta pada pelaku.

  • Motif Pelaku

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan Praka RM aniaya Imam Masyakur adalah untuk mendapat uang.

"Pemerasan," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Tiga pelaku sudah diamankan di satuannya masing-masing.

  1. Praka Riswandi petugas Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.
  2. Praka HS anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
  3. Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.
  • Akal-akalan Pelaku

Imam Masykur memiliki toko kosmetik di Jalan Sandratek, RT 02/06, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Ia diduga mejual obat-obatan terlarang.

Kata Irsyad, tiga pelaku berpura-pura menjadi petugas kepolisian.

"Melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," kata Irsyad.

Kesaksian warga, B, tiga pelaku datang pukul 17.00 WIB, Sabtu (12/8/2023).

Menurut B, Imam diseret oleh para pelaku saat sedang salat.

"Dia posisi kayaknya lagi salat," kata B dikutip dari TribunJakarta.com.

Ia mengatakan sempat ada teriakan 'rampok, rampok'.

Menurutnya korban kemudian dipiting oleh para pelaku.

Warga yang melihat tak berani melerai kejadian ini karena pelaku mengaku membawa surat tugas dalam sebuah map.

"Enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa," kata B.

  • Korban Tewas

Ibu korban, Fauziah, mendapat kabar duka 13 hari setelah mendapat telepon dari Imam Masykur.

Imam dikabarkan telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Jenazah Imam kemudian diberangkatkan ke Aceh oleh Kodam Jayakarta.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved