Geger Isu Obat Terlarang di Balik Tewasnya Imam Masykur, Analis Militer Bongkar Rahasia Tak Terduga
Geger isu Imam Masykur jual obat terlarang hingga akhirnya dibunuh oleh oknum Paspampres. Analis militer Soleman Ponto mengurai fakta
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kematian Imam Masykur yang diculik dan dibunuh oknum Paspampres Praka Riswandi Manik Cs dikaitkan dengan bisnis obat terlarang.
Pemuda Aceh 25 tahun itu disinyalir terlibat dalam bisnis obat-obatan terlarang.
Dugaan tersebut belakangan dianalisa oleh Analis Militer sekaligus Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Laksamana Muda TNI Soleman Ponto.
Sebelumnya, isu soal keterlibatan mendiang Imam Masykur dengan bisnis obat terlarang pertama kali dihembuskan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Irsyad mengurai kronologi penculikan dan pembunuhan yang dilakukan komplotan Praka Riswandi Manik.
Awalnya, pelaku yang berpura-pura menjadi polisi hendak memeras Imam Masykur yang terlibat jaringan bisnis pedagang obat ilegal.
"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban. Karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) tramadol dan lain-lain. Setelah ditangkap, dibawa dan diperas sejumlah uang," ungkap Irsyad.
Korban Terlibat Jaringan Obat Terlarang
Menanggapi dugaan tersebut, Soleman Ponto pun mengurai analisanya.
Dapat banyak informasi terkait isu obat terlarang tersebut, Soleman Ponto tak membantah dugaan soal Imam Masykur menjual obat terlarang.
Sebab hal tersebut tak lagi asing di kalangan pedagang asal Aceh.
"Saya punya informasi juga bahwa di balik ini ada sindikat penjualan obat-obat terlarang yang beredar. Jadi mereka menjual obat terlarang, karena mereka menjual obat terlarang yang ini tahu makanya dia pakai baju polisi, menyamar sebagai polisi untuk memeras minta bagian dari penjualan obat terlarang ini," ungkap Soleman Ponto dilansir dari tayangan Metro TV, Kamis (31/8/2023).

Mengurai detail, Soleman Ponto pun menyebut ada lebih dari 60 toko yang terlibat dalam bisnis obat terlarang serupa yang dilakukan mendiang Imam Masykur.
"Cukup besar sepengetahuan saya, data yang saya punya, diperkirakan toko sekitar minimal 60 toko tersebar di seluruh Jakarta. Ini sindikatnya orang Aceh semua," kata Soleman Ponto.
Perihal sistematika bisnis haram tersebut, Soleman Ponto menyebut ada bos yang masing-masing mengetahui soal informasi obat terlarang itu.
Nantinya para oknum tentara akan menjadi penadah yang menagih uang hasil bisnis obat terlarang tersebut.
"Mereka saling tahu, jadi yang bosnya tahu yang datang kalau sudah kesulitan ekonomi dibantu, mau enggak mau terjerat di sistem itu mereka. Kalau sudah masuk, penagihan inilah yang menyangkut si tentara ini menjadi tukang tagih kalau yang orang ini tidak mau membayar," pungkas Soleman Ponto.
Mirip Kasus Pegawai BPS, Wanita di Indramayu Dikuras Rekeningnya Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan |
![]() |
---|
Ternyata Pegawai BPS Tiwi Dikira Keluarga Tewas Karena Kelelahan, Terpukul Usai Tahu Sosok Hanafi |
![]() |
---|
ALIBI Pembantu Bunuh Dea Permata Gara-gara Tak Dikasih Gaji, Suami Korban Bongkar Fakta Sebenarnya |
![]() |
---|
Ternyata Pembantu yang Bunuh Dea Permata Naksir Sama Korban, Tapi Tega Fitnah Majikan Selingkuh |
![]() |
---|
Orang Terakhir yang Ditemui Dea Permata Sebelum Tewas Dibunuh Pembantu, Buru-buru Minta Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.