Polusi Udara Buruk, Ahli Iklim IPB Sarankan Pemkot Bogor Terapkan 5 Kebijakan Jangka Panjang Ini

Kendaraan tahun lama itu bisa diminimalisir penggunaannya dengan upaya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas kenyamanan kendaraan umum yang massal.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ilustrasi kawasan Kota Bogor atau Tugu Kujang Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kebijakan jangka panjang disarankan oleh Ahli Iklim dan Kualitas Udara sekaligus Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB, Anna Turyanti kepada Pemkot Bogor untuk memperbaiki masalah polusi udara.

Kebijakan itu salah satunya yakni soal pembatasan kendaraan tahun lama.

Menurut Anna, kendaraan dengan tahun lama emisinya cenderung sangat tinggi.

"Kebijakan yang perlu diambil adalah kebijakan jangka panjang. Misal terkait pembatasan kendaraan tahun lama yang cenderung tinggi emisi pencemarannya," kata Anna saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).

Kendaraan tahun lama itu bisa diminimalisir penggunaannya dengan upaya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas kenyamanan kendaraan umum yang massal.

Serta, bisa menjangkau berbagai tujuan dengan mudah.

Selain membatasi kendaraan dengan tahun lama, Pemkot Bogor juga harus memikirkan fasilitas penunjang lainnya yakni soal pedestrian.

"Agar masyarakatnya senang berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan untuk tujuan yang relatif dekat," tambahnya.

Lalu, mendukung upaya penggunaan kendaraan listrik atau kendaraan berbahan bakar gas, dan sebagainya.

Selain itu juga membatasi pembakaran sampah domestik yang terbuka.

Meski begitu, yang sangat harus dipikirkan agar kebijakan jangka panjang itu bisa terwujud step by step.

Yakni, Pemkot Bogor harus terus melakukan pemantauan atas kualitas udara.

Baca juga: Warga Kota Bogor Banyak yang Bandel, Bakar Sampah Padahal Polusi Udara Buruk, Ini Respon Bima Arya

"Yang tidak kalah penting adalah melakukan pemantauan kualitas udara secara terus menerus pada beberapa lokasi yang representatif," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved