Gelar Bedah Buku, Mitos dan Fakta Kelapa Sawit Dikuliti oleh Agribisnis IPB University

Buku "Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat" menjadi fokus utama dalam acara

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Istimewa/Dok IPB
Bedah dan diseminasi buku sawit yang digelar oleh Agribisnis IPB. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Departemen Agribisnis IPB University dan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) telah sukses menyelenggarakan acara bedah dan diseminasi buku bertajuk "Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat".

Acara ini juga melibatkan lomba tingkat nasional yang mengundang partisipasi perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Acara tersebut dilaksanakan di Auditorium FEM IPB, Kampus Dramaga, Bogor, pada Sabtu (2/9/2023) lalu.

Buku "Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat" menjadi fokus utama dalam acara ini.

Buku ini disusun oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI, dan telah menjadi bahan diskusi penting tentang industri minyak sawit di Indonesia.

Buku ini membahas berbagai mitos dan fakta seputar industri minyak sawit, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam berbasiskan data dan fakta mutakhir terkait aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Dekan FEM IPB, Irfan Syauqi Beik, mengatakan, bahwa Buku Mitos Fakta Sawit tersebut merupakan jawaban atas Frequently Asked Question (FAQ) yang sering ditanyakan oleh masyarakat terkait industri sawit.

Hal serupa juga diungkapkan oleh  Aida Fitria (Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS) dalam Keynote Speech-nya.

"Buku Mitos Fakta Sawit Edisi Keempat ini menjadi bahan advokasi yang meng-counter isu-isu negatif sawit sekaligus mempromosikan nilai positif sawit. Tidak hanya ditujukan kepada masyarakat Indonesia, buku ini juga menjadi referensi bagi Pemerintah Indonesia di luar negeri (KBRI dan Atase) untuk advokasi sawit kepada masyarakat global," kata Aida dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).

Dr. Ir. Tungkot Sipayung, yang juga merupakan ketua tim penyusun buku, menjelaskan bahwa buku ini bertujuan untuk mengklarifikasi berbagai mitos seputar industri minyak sawit.

"Misalnya mitos emisi pada produksi minyak sawit lebih tinggi. Faktanya menunjukkan bahwa sawit relatif lebih hemat emisi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak rapeseed, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai," kata Tungkot.

Tungkot melanutkan, gerakan anti-sawit yang saat ini masif berkembang secara global justru berkontribusi pada peningkatan emisi.

Baca juga: Rektor IPB Sebut Penggunaan Transportasi Massal Jadi Solusi dari Permasalahan Polusi Udara

Selain itu, lomba tingkat nasional yang diadakan sebagai bagian dari acara ini mencakup dua cabang kompetisi, yaitu pembuatan infografims dan video dokumenter yang berhubungan dengan buku "Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat".

"Acara bedah buku dan lomba tingkat nasional ini diharapkan menjadi upaya nyata untuk memberikan pembtahaman yang lebih akurat dan mendalam tentang industri minyak sawit kepada masyarakat luas, khususnya mahasiswa dan masyarakat kampus sebagai kaum intelektual dan influencer masa depan Indonesia," ungkap Tungkot.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved