Siswa SD Gelar Aksi

Sosok Pak Reza di Mata Orangtua Murid, Dinilai Pandai Membentuk Karakter Siswa SD Jadi Tangguh

Aksi yang diselenggarakan itu bertujuan guna meminta guru favorit bernama Mohamad Reza Ernanda (27) tidak dipecat.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Pelajar SD Negeri Cibereum 1 Tolak Pemecatan Guru Favorit, Rabu (13/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Ratusan pelajar SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor dan puluhan orangtua murid menggelar aksi damai.

Aksi yang diselenggarakan itu bertujuan guna meminta guru favorit bernama Mohamad Reza Ernanda (27) tidak dipecat.

Orangtua murid, Kusuma mengaku, aksi tersebut dilakukan akibat kekecewaan akibat pihak sekolah melakukan pemecatan sepihak terhadap Mohamad Reza Ernanda.

"Murni kekecawaan orangtua dan murid atas pemecatan pa Reza tersebut. Menurut kami pak Reza merupakan seorang guru yang berprestasi di sekolah," ujarnya, Kamis (13/9/2023).

Baca juga: Tangis Haru Selimuti Siswa SD Negeri Cibereum 1 Bogor, Guru Favoritnya Lolos dari Tudingan Palsu

Ia menegaskan bahwa dirinya dan puluhan wali murid itu tidak ada yang menggerakkan, sebab menurutnya Mohamad Reza Ernanda merupakan guru terbaik di sekolah tersebut.

"Aksi ini betul-betul panggilan hati. Tidak ada yg menggerakkan. Saya melihat Pak Reza memiliki loyalitas tinggi. Beliau pegang instagram, youtube, dll. Beliau jadikan anak pemalu jadi pemberani," tegasnya.

Pendapatnya itu ia utarakan atas dasar anaknya sendiri yang pernah mengatakan kalau Mohamad Reza Ernanda pernah membuat murid di beberapa kelas berkembang dengan baik.

"Anak saya tidak diajar lnagsung oleh Pak Reza. Tapi anak saya pernah berkelakar bahwa di kelasnya pak Reza berkembang," kata Kusuma.

Baca juga: Berani Jujur Malah Difitnah, Ini Penyebab Guru SD di Bogor Dipecat, Cara Pak Reza Mengajar Dikagumi

Selain bentuk kekecewaan terhadap keputusan pemecatan sebelah pihak, ia juga mengatakan kalau kepala sekolah yang saat sudah diberhentikan oleh walikota Bogor itu pernah memaksa setiap wali kelas agar seluruh murid di SD Negeri Cibereum 1 membeli sampul buku kertas dengan harga mahal.

"Jauh ke belakang, setahun yang lalu beliau (kepala sekolah) pernah berkasus memaksa wali kelas untuk menjual sampul buku kertas biasa 10 lembar Rp 35.000 harga mahal. Itu diwajibkan. Saya ikut maju saat itu sampai akhirnya dibatalkan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved