Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Siswa SD Gelar Aksi

Ngaku Dibohongi, Guru Jujur di Bogor Kabur Saat Dimintai Keterangan, Izin Beli Obat Tapi Tak Kembali

Kronologi penjemputan terhadap Mohamad Reza Ernanda, guru jujur di Bogor akhirnya terungkap.

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
kolase Twitter
Kronologi penjemputan terhadap Mohamad Reza Ernanda, guru jujur di Bogor akhirnya terungkap. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kronologi penjemputan terhadap Mohamad Reza Ernanda, guru jujur di Bogor akhirnya terungkap.

Mengaku dijemput paksa oleh Dinas Pendidikan, Pak Reza nyatanya lari dari tanggung jawab.

Hal itu diungkap oleh Kabid SD Disdik Kota Bogor, Raden Medi kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/9/2023).

Awalnya, Mohamad Reza Ernanda mengaku dijemput paksa oleh Disdik.

Ia merasa dibohongi karena nyatanya ia dibawa ke kejaksaan.

Pengakuan Reza itu diunggah oleh akun Twitter @egoism666.

Akun itu mengabarkan seolah Reza dalam kondisi ketakutan.

Apalagi, pemanggilan dirinya ke kejaksaan itu tidak disertai surat panggilan.

Siang harinya, Reza mengabarkan kalau dirinya tiba-tiba sakit dan asam lambungnya naik.

Saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu pagi, Pak Reza pun membenarkan soal penjemputan tersebut.

Reza mengaku dirinya tak tahu apa tujuan ia dibawa ke kejaksaan secara tiba-tiba oleh Dinas Pendidikan.

"Dijemput ke sekolah bilangnya mau ke dinas, tapi ternyata ke kejaksaan," kata Reza.

Kronologi Guru Jujur Bogor Dijemput Paksa Usai Bongkar Pungli, Dibawa Anak Buah Kabid ke Kejaksaan, Sampai Ketakutan
Kronologi Guru Jujur Bogor Dijemput Paksa Usai Bongkar Pungli, Dibawa Anak Buah Kabid ke Kejaksaan, Sampai Ketakutan (Youtube Tribunnews Bogor/Instagram SDN Cibeureum 1)

Namun saat ditanya lebih lanjut soal detail pemeriksaan, dirinya enggan memberikan jawaban.

Rupanya, pada Jumat pagi itu Reza kabur dari pemeriksaan.

Raden Medi menuturkan bahwa pada Kamis (14/9/2023) malam, dirinya dihubungi oleh pihak Kejaksaan Negeri Kota Bogor.

"Malam Jumat itu kejaksaan menghubungi saya untuk menghadirkan Reza dengan saya Jumat pagi pukul 08.00 WIB," katanya kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon, Sabtu siang.

Saat itu ia pun langsung menghubungi Reza melalui pesan WhatsApp, namun tidak dibalas.

"Melalui telepon tidak diangkat. Saya bingung soalnya pukul 08.00 itu harus di kejaksaan. Saya minta tolong pengawas, Pak Herman untuk menjemput Reza dari Cibeureum," jelasnya.

Medi menuturkan, saat itu Reza dibawa terlebih dahulu ke Kantor Dinas Pendidikan di Jalan Pajajaran Kota Bogor.

"Di Disdik baru diterangkan ke Reza, ini mah cuma ngobrol aja dari intel terkait peristiwa viral kemarin," kata dia lagi.

Setelah itu, Medi dan Reza pun akhirnya pergi ke Kantor Kejari dengan mengendarai motor masing-masing.

Namun rupanya sesampainya di sana, Reza tiba-tiba mengeluh sakit.

"Reza minta izin untuk beli obat, ke saya aja. Tapi pas ditunggu-tunggu enggak kembali lagi," kata Medi.

Dirinya pun menunggu Reza hingga pukul 08.00 WIB, namun ia tak kunjung datang.

"Belum ngobrol, keburu menghilang," tambahnya.

Menurut Medi, saat itu motor yang dikendarai oleh Reza masih ada di parkiran.

"Motornya ada, orangnya hilang. Sampai ditunggu orang kejaksaan, saya hubungi juga hp-nya mati," kata dia lagi.

Namun sekitar 30 menit kemudian nomornya aktif lagi.

"Tapi saya Whatsapp gak dibalas," kata dia lagi.

Akhirnya Medi pun menjalani pemeriksaan seorang diri di Kantor Kejari tersebut.

Terkait surat pemanggilan, kata Medi, dirinya juga baru mendapatkan saat tiba di Kantor Kejari.

"Memang surat itu dikasihkan pas saya datang, pas malam saya belum dapat surat. Surat untuk Reza dan kepsek saya bawa," katanya.

Setelah selesai pemeriksaan, dirinya langsung mendatangi SDN Cibeureum 1 untuk mencari keberadaan Reza.

"Di sana saya tanya ke temannya Dwi, dia juga enggak tahu di mana keberadaan Reza," katanya lagi.

Ia pun hingga kini tak tahu di mana keberadaan Reza dan apa alasan dirinya kabur dari pemeriksaan tersebut.

"Padahal kata saya hadapi saja, kan untuk klarifikasi. Kan kita gak salah, cuma diminta keterangan yang viral aja," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved